Standar emisi euro merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Sekarang dunia otomotif berkembang dengan sangat pesat.
Baca juga: Rekomendasi Motor untuk Mahasiswa Sesuai Budget
Perkembangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Perkembangan dunia otomotif terjadi pada hampir setiap negara yang ada di dunia.
Perlu diketahui, perkembangan tersebut tidak hanya berimbas pada semakin menariknya fitur-fitur kendaraan yang muncul. Dunia otomotif pasti berhubungan dengan gas buang atau emisi.
Tentu emisi ini pasti menyebabkan polusi. Ketika membahas dunia otomotif, beberapa orang seringkali memberikan fokus terhadap hal yang menurut mereka menarik tanpa menyadari hal yang sebenarnya lebih penting.
Emisi ini jelas perlu diberikan fokus lebih. Apabila hal ini tidak diperhatikan, polusi yang muncul bisa berbahaya untuk keberlangsungan umat manusia.
Apa Itu Standar Emisi Euro ?
Emisi kendaraan bermotor mengandung banyak sekali gas. Contoh gasnya seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, hingga karbon monoksida. Tentu setiap orang pasti setuju kalau gas-gas tersebut sangat berbahaya untuk lingkungan.
Melihat kondisi ini, uni eropa akhirnya menerapkan kebijakan mengenai standar emisi. Adanya standar emisi sendiri bermanfaat supaya partikel gas yang keluar terkontrol dan meminimalisir kerusakan lingkungan.
Standar emisi dari uni eropa itulah yang sering disebut dengan standar emisi euro. Sejarah munculnya standar emisi sendiri cukup panjang.
Itu karena standar emisi tersebut pertama kali muncul pada tahun 1992. Tentu ketika itu belum banyak hal yang diatur.
Namun jika melihat sekarang, detailnya sudah semakin lengkap. Membahas standar emisi tidak hanya membahas satu hal mutlak.
Ada beberapa tingkatan standar yang bisa berbeda di setiap negara. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan dari negara tersebut.
Perlu diketahui, standar emisi ini tidak hanya diberikan untuk kendaraan pribadi. Semua tipe kendaraan mulai dari diesel hingga kendaraan komersial lain perlu mengikutinya.
Standar Emisi Ini Terbagi Menjadi Beberapa Tingkatan


Jika melihat kondisi terbaru, standar emisi euro sekarang terbagi menjadi enam tingkatan. Setiap tingkat memiliki detail yang berbeda.
Semakin besar angkanya maka semakin baru juga tahun kemunculan tingkatannya. Sebagai contoh tingkat 1 keluar bersamaan dengan munculnya standar emisi di tahun 1992.
Sedangkan untuk tingkat 6 masih sangat baru. Kemunculannya terjadi pada tahun 2014. Untuk lebih lengkap, berikut standar yang bisa diketahui.
-
Tipe 1
Pertama hari bahas terlebih dahulu mengenai euro 1. Standar emisi ini adalah yang pertama kali keluar. Standar ini adalah waktu pertama dimana konverter katalis dan mesin timbal dikeluarkan.
Batas emisinya sendiri berbeda untuk bensin dan diesel. Untuk bensin, batas emisi karbon monoksidanya adalah 2,72 gram per kilometer. Untuk batas emisi HC dan Nox nya sendiri adalah 0,97 gram per kilometer.
Sebenarnya batas emisi diesel untuk karbon monoksida, HC, & Nox masih sama. Hanya saja pada diesel ada juga batas emisi untuk PM. Batas emisinya sendiri adalah 0,14 gram per kilometer.
-
Tipe 2
Selanjutnya adalah standar emisi euro 2. Untuk tahun keluar, tipe 2 ini lebih baru empat tahun dari tipe sebelumnya. Itu karena standar emisi tipe 2 baru rilis pada tahun 1996.
Jika melihat besar emisinya, batas yang diterapkan lebih kecil dari tipe 1. Perbedaan dari bensin dan diesel juga terlihat. Untuk bensin, batas emisi karbon monoksidanya adalah 2,2 gram per kilometer.
Sedangkan untuk HC & Nox, batas emisinya adalah 0,5 g per kilometer. Batasnya tentu semakin kecil pada diesel. Pada diesel batas emisi karbon monoksidanya adalah 1 gram per kilometer, HC & Nox nya adalah 0,7 gram per kilometer, dan PM nya adalah 0,08 gram per kilometer.
-
Tipe 3
Empat tahun setelahnya uni eropa kembali mengeluarkan standar emisi terbaru. Standar emisinya sendiri mengusung nama euro 3. Waktu keluarnya adalah di tahun 2000.
Sebelumnya standar emisi untuk HC dan Nox selalu disamakan. Pada standar ini, HC dan Nox sudah mulai dipisahkan. Tentu perbedaan untuk bensin dan diesel tetap ada.
Pada bensin, batas emisi karbon monoksidanya adalah 2,3 gram per kilometer. Batas emisi HC nya sendiri adalah 0,2 gram per kilometer dan batas emisi Nox nya adalah 0,15 gram per kilometer.
Standar berbeda akan kembali terlihat pada diesel. Pada diesel standar emisi karbon monoksidanya adalah 0,64 gram per kilometer, HC nya adalah 0,56 gram per kilometer, Nox nya adalah 0,5 gram per kilometer, dan PM nya adalah 0,05 gram per kilometer.
-
Tipe 4
Selanjutnya adalah standar emisi tipe 4. Standar emisi euro 4 ini hanya keluar lima tahun setelah standar emisi sebelumnya rilis. Itu karena waktu keluarnya adalah pada tahun 2005.
Fokus utama pada standar emisi tipe 4 ini adalah Nox dan PM. Itu karena terlihat jelas kalau Nox dan PM mengalami pengurangan yang cukup signifikan. Tentu perbedaan dari bensin dan diesel juga tetap ada.
Untuk bensin, batas emisi karbon monoksidanya adalah 1 gram per kilometer, HC nya adalah 0,1 gram per kilometer, dan Nox nya adalah 0,08 gram per kilometer.
Untuk diesel sendiri, batas emisi karbon monoksidanya adalah 0,5 gram per kilometer dan untuk HC adalah 0,5 gram per kilometer. Tentu ada juga batas emisi untuk Nox dan PM yaitu 0,25 gram per kilometer untuk Nox dan 0,025 gram per kilometer untuk PM.
-
Tipe 5
Empat tahun sejak tipe 4 rilis atau tepatnya pada tahun 2009, euro 5 akhirnya keluar. Tipe ini hanya memberikan pembaharuan terkait batas emisi. Tidak ada kebijakan lain yang memberikan pengaruh signifikan.
Pada bensin, standar emisi karbon monoksidanya berada pada angka 1 gram per kilometer. Sedangkan untuk HC batas emisinya adalah 0,1 gram per kilometer, Nox adalah 0,06 gram per kilometer, dan PM adalah 0,005 per kilometer.
Emisi diesel sendiri kembali diatur lebih sedikit. Batas emisinya karbon monoksidanya 0,5 gram per kilometer, HC nya 0,23 gram per kilometer, Nox nya 0,18 gram per kilometer, dan PM nya 0,005 gram per kilometer.
-
Tipe 6
Terakhir adalah euro 6 yang keluar pada tahun 2014. Hingga artikel ini dibuat, tipe 6 adalah standar yang paling baru. Fokus utama dari tipe 6 ini adalah pengurangan pada Nox.
Pengurangannya sendiri cukup signifikan karena mencapai 67 persen. Untuk batas emisi bensinnya, karbon monoksida adalah 1 gram per kilometer, HC adalah 0,1 gram per kilometer, Nox adalah 0,006 gram per kilometer, dan PM adalah 0,005 gram per kilometer.
Sedangkan untuk diesel, pengurangan pada Nox juga terlihat. Batas emisi karbon monoksidanya adalah 0,5 gram per kilometer, HC nya 0,17 gram per kilometer, Nox nya 0,08 gram per kilometer, dan PM nya 0,005 gram per kilometer.
Peraturan Baru yang Digunakan di Indonesia
Seperti yang sebelumnya dijelaskan, standar emisi euro ini berbeda-beda untuk setiap negara. Indonesia sendiri sebelumnya menggunakan standar tipe 3.
Hal tersebut membuat setiap kendaraan wajib memenuhi standar di tipe tersebut. namun sekarang sudah muncul aturan untuk kendaraan roda empat ke atas.
Itu karena kendaraan roda empat ke atas sudah diwajibkan mengikuti standar euro 4. Perlu diingat kalau standar tipe 4 mengalami pengurangan yang cukup signifikan terkait standar Nox dan PM.
Hal ini tentu menyulitkan beberapa orang yang emisinya berada pada batas maksimal tipe 3. Ini membuat penyesuaiannya sulit dilakukan.
Namun setiap orang tentu memiliki kewajiban untuk mengikuti standar terbaru ini. Itu karena peraturan ini dikeluarkan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup di Indonesia.
Pastikan untuk Melakukan Uji Emisi Pada Kendaraan


Modifikasi pada kendaraan adalah hal yang sangat umum. Namun masih sangat jarang orang yang menyadari pentingnya memahami standar emisi.
Dengan standar emisi euro baru yang ada di Indonesia, setiap orang tentu memiliki kewajiban untuk mengikutinya. Oleh karena itu, pengecekan emisi perlu dilakukan terlebih dahulu.
Untuk melakukan uji emisi sendiri sebenarnya cukup mudah. Di kota-kota besar, dinas lingkungan hidup biasanya mengadakan uji emisi gratis. Anda bisa mengikutinya untuk mengetahui apakah kendaraan sesuai standar atau tidak.
Tetapi walaupun uji emisi gratis tidak tersedia, gunakan saja yang berbayar. biaya yang perlu dikeluarkan tidak terlalu mahal karena berada di bawah 200 ribu rupiah.
Pemahaman mengenai emisi perlu menjadi kesadaran bersama. Jangan sampai gas buang dari kendaraan merusak alam.
Baca juga: Tingkat Penjualan Mobil Tahun Ini 2022 dan Nama Baru di List
Tentu akan menjadi hal yang merugikan apabila alam sampai rusak karena kelalaian yang dilakukan masyarakat. Salah satu cara terbaik untuk membuktikan kepedulian terhadap alam adalah dengan mengikuti standar emisi euro.