Bagi pemilik motor, mobil, dan jenis kendaraan lain, mengetahui apa itu uji emisi kendaraan adalah hal yang wajib. Kendaraan bermotor memang menghasilkan zat buang tertentu, dimana dampaknya sangat negatif bagi lingkungan.
Mengingat penurunan pemakaian kendaraan satu ini tidak mungkin dikendalikan, akhirnya uji emisi diwajibkan. Tujuannya agar zat buang kendaraan dapat terpantau, sehingga meminimalisir dampak yang timbul. Selengkapnya tentang apa itu uji emisi kendaraan, akan dibahas dalam beberapa poin ini.
Apa Itu Uji Emisi Kendaraan? Istilah yang Tidak Semua Orang Tahu
Mengetahui istilah apa itu uji emisi kendaraan secara jelas, pertama-tama bisa diidentifikasi dari kesehatan mesin. Antara uji emisi dan kesehatan mesin memang satu-kesatuan. Tujuan dari pengukuran kesehatan mesin ini agar tahu performanya karena pasti akan mengalami penurunan.
Baca Juga : Bengkel Terbaik untuk Sparepart Mobil yang Berkualitas
Secara istilah, uji emisi berarti sebuah pengujian untuk tahu bagaimana kinerja mesin, memakai sebuah monitor khusus. Mengapa uji kinerja mesin ini harus dilakukan, padahal jumlah kendaraan setiap tahunnya bertambah?
Bukankah pengujian satu per satu ini justru membuat pihak penguji akan repot? Sebenarnya uji emisi ini sangat bermanfaat untuk tahu bagaimana tingkat efisiensi pembakaran di mesin. Pengujian ini nantinya akan berdampak pada bagaimana kesehatan lingkungan.
Anda tentu tidak asing mendengar kata polusi udara yang disebabkan karena asap kendaraan. Asap kendaraan yang semakin tebal, tentu disebabkan karena kinerja mesinnya yang sudah aus. Hal inilah yang membuat adanya uji emisi itu penting, karena berkaitan erat dengan lingkungan.
Kendaraan akan dinilai apakah masih layak jalan, atau sudah saatnya diganti dengan yang lebih ramah lingkungan. Uji emisi ini dilakukan oleh badan yang berwenang, dengan beberapa poin yang harus dicek, seperti:
- Kondisi injector
- Bagaimana kadar gas buang mesin
- Bagaimana sisa gas buang yang dihasilkan knalpot
Uji Emisi Kendaraan Jika Dilihat dari Ketentuan Penilaiannya
Setelah paham apa itu uji emisi kendaraan dari segi istilah, tentu akan muncul pertanyaan, bagaimana mengeceknya. Sebenarnya pengecekan emisi ini bisa dilakukan dengan uji ambang batas. Ambang batas ini bisa dilihat dari beberapa kategori, misalnya:
1. Karbon Monoksida
Karbon monoksida akan muncul saat mesin melakukan pembakaran, yang nantinya akan dikeluarkan lewat knalpot. Pengujian gas tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana nilai efisiensi sebuah pembakaran mesin.
Pembakaran pada silinder ini akan menghasilkan gas buang satu ini, dan harus memenuhi ambang batas yang ditentukan. Kadar monoksida yang berlebihan pada kendaraan, biasanya berkaitan dengan kerusakan di karburator hingga injector.
2. Karbondioksida
Mengenal apa itu uji emisi kendaraan sebenarnya tidak lepas dari uji karbondioksida, pada sisa pembakaran. Produksi gas satu ini dalam kendaraan harus dikendalikan, karena jika berlebih dampaknya sangat buruk terhadap lingkungan.
Selain itu, saat uji emisi ternyata gas satu ini kadarnya tinggi, maka ada mesin yang harus diperbaiki komponennya. Komponen mesin tersebut biasanya ada di bagian pembakaran. Jika sudah beres, maka campuran udara yang keluar akan kembali stabil.
3. Oksigen
Walau menjadi zat yang dibutuhkan manusia, nyatanya tolok ukur uji emisi juga bisa dilihat dari kadar gas buang oksigennya. Sifat zat udara ini adalah menimbulkan kalor, sehingga harus ada pengujian dalam menguji sisa gas buangnya secara berkala.
Ambang batas akan ditentukan untuk kadar oksigen dalam uji emisi. Jika tidak berada di ambang batas maksimal, justru lebih berarti ada beberapa komponen kendaraan yang harus diperbaiki.
Untuk jenis gas buang ini sangat berkaitan dengan sistem exhaust. Sistem exhaust yang rusak ini akan membuat pembuangan gas menjadi bermasalah, sehingga harus diperbaiki secepat mungkin.
4. Kadar HC
Apa itu uji emisi kendaraan dari poin penilaian kadar HC? Penilaian kadar ini berarti melihat bagaimana kadar emisi timbul dari sisa pembakaran. Data kadar tersebut umumnya akan disajikan dalam bentuk angka.
HC bisa dikatakan sebagai sebuah indikator sisa bahan bakar dari knalpot. Sisa bahan bakar ini merujuk pada bentuk gas yang berasal dari sisa pengapian. Jumlah HC sudah ada batasannya tersendiri dalam sebuah uji emisi.
Jika melebihi ambang batas, tentu uji tersebut tidak akan lolos. Hasil uji ini juga bisa menjadi tolok ukur perbaikan, guna menghasilkan gas buang lebih ramah lingkungan. Jika kadarnya di atas ambang batas, berarti pengapian kendaraan yang harus diperbaiki.
Bagaimana Sebuah Kendaraan Dapat Lolos Uji Emisi?
Setelah membahas tentang definisi apa itu uji emisi kendaraan, tentu muncul pertanyaan, apa syarat kendaraan lolos uji satu ini? Memang ada kriteria tersendiri dalam meloloskan kendaraan dari uji emisi, seperti:
1. Kategori Kendaraan dari Bahan Bakarnya
Tolok ukur sebuah kendaraan bisa lolos uji emisi sebenarnya variatif sifatnya. Hal ini dibedakan berdasarkan kategori sebuah kendaraan, dari bahan bakarnya. Untuk mobil atau kendaraan sejenis berbahan bakar bensin, bisa dilihat dari tahun produksinya.
- Produksi dibawah tahun 2007 harus memiliki kadar CO2 dengan persentase dibawah 3%
- Produksi di atas tahun 2007, harus memiliki kadar CO2 dengan persentase tidak boleh di atas 1,5%
2. Kategori Mobil Diesel
Uji emisi memang sangat berkaitan dengan lingkungan. Tidak hanya kendaraan berbahan bakar bensin, untuk kategori diesel juga demikian. Pengujiannya bisa dibedakan berdasarkan tahun pembuatannya, seperti kendaraan berbahan bakar bensin.
- Mobil diesel dengan bobot 3,5 ton, tahun produksi di atas 2010, harus memiliki kadar opasitas sebanyak 40%
- Untuk mobil diesel dibawah 2010, kadar opasitasnya tidak boleh di atas 50%
3. Kategori Motor
Tidak hanya kendaraan roda empat atau lebih. Motor juga harus melalui tahap uji emisi karena sama-sama menghasilkan gas buang. Kategori motor bisa dilihat bagaimana emisinya, dengan melihat ketentuan:
- Motor produksi dibawah 2010 jenis 2 tak, tidak boleh memiliki lebih dari 12.000 ppm kadar HC
- Motor produksi dibawah 2010 jenis 4 tak, tidak boleh memiliki lebih dari 24.000 kadar HC
- Motor produksi diatas 2010 baik 2 atau 4 tak, CO maksimalnya harus 4,5%, dengan HC berkadar 2000 ppm
Mengapa Pemerintah Menetapkan Uji Emisi Kendaraan? Apa Manfaatnya?
Tahu apa itu uji emisi kendaraan dari segi definisi, sampai tolok ukur pengecekannya sebenarnya tidak cukup. Untuk semakin melengkapi pengetahuan Anda, uji emisi juga harus diketahui manfaatnya. Hal ini berguna juga untuk meningkatkan kesadaran pentingnya proses pengujian ini.
1. Untuk Mempermudah Pengurusan Pajak
Sebelum membahas apa itu uji emisi kendaraan dari segi manfaat, Anda harus tahu dasar hukumnya terlebih dahulu. Pergub Nomor 66 tahun 2020 telah ditetapkan di Jakarta. Aturan ini membahas tentang uji emisi kendaraan, hingga pelanggarannya.
Uji emisi dalam Pergub ini diawasi secara ketat, bahkan sudah ada denda untuk pemilik kendaraan yang melanggarnya. Untuk pelanggaran uji emisi ini, bisa didenda sampai Rp500.000 khusus roda empat.
Sedangkan kendaraan roda dua jika melanggar uji emisi, pemiliknya akan didenda maksimal hingga Rp250.000. Sertifikasi lolosnya uji emisi ini juga berguna untuk melakukan perpanjangan pajak.
2. Mengetahui Efektivitas Pembuangan
Bagian pembuangan pada kendaraan sangat penting perannya. Bahkan harus diuji secara berkala karena pasti mengalami penurunan. Apa itu uji emisi kendaraan memang berkaitan sekali dengan proses pembuangan ini.
Hasil akhir uji nantinya akan tahu berapa kandungan Co2 serta HC secara pasti. Setelah tahu efektivitas pembuangan, pemilik kendaraan akan paham langkah apa yang harus diambil agar kendaraannya lebih awet.
3. Turut Menjaga Lingkungan
Gas buang kendaraan menjadi salah satu pemicu polusi, bahkan efeknya parah untuk kesehatan. Jika sebuah kendaraan uji emisinya buruk, maka gas buang yang dihasilkan memang sudah tidak layak.
Adanya pengujian emisi ini akan membuat Anda paham dampak kendaraan bermotor yang dimiliki. Jika gagal uji emisi, langsung ada perbaikan sehingga tidak membuat masalah lingkungan lebih berat.
4. Langsung Tanggap Terhadap Kerusakan
Saat proses uji emisi berlangsung, ada beberapa komponen yang dicek. Setelah itu, indikator akan menyebutkan ambang batas yang tidak terpenuhi. Ambang batas tersebut juga bisa menjadi sinyal adanya kerusakan.
Misalnya jika ambang batas CO2 atau CO tidak lolos, berarti di bagian pembakaran ada kerusakan. Anda tidak perlu menunggu sampai rusak parah, komponen tersebut akan langsung mendapat perbaikan.
Baca Juga : Oli Mobil Terbaik, Mengenal Kode dan Jenis – Jenisnya
Ternyata membahas tentang uji emisi memang sangat menarik, apalagi kaitannya sangat erat dengan lingkungan. Pembahasan apa itu uji emisi kendaraan, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran Anda untuk melakukan pengujian secara rutin.