Mengenal Fungsi, Gejala Sensor ECT Rusak, Hingga Pencegahannya

0
180
Mengenal Fungsi, Gejala Sensor ECT Rusak, Hingga Pencegahannya
Mengenal Fungsi, Gejala Sensor ECT Rusak, Hingga Pencegahannya

Gejala sensor ECT rusak memang sangat mengkhawatirkan terutama untuk kesehatan peralatan kendaraan. Oleh karena itu, penting sekali menjaga sensor tersebut agar tetap aman serta melakukan perawatan rutin.

Baca juga: Cara Mengatasi Suara Mesin Mobil Kasar Perlu Diketahui

Karena apabila peralatan tersebut rusak, akan terjadi beberapa hal seperti masalah terhadap sistem pendingin kendaraan, masalah terhadap sistem pengendalian mesin, hingga masalah pada AC maupun pemanas pada kendaraan.

Lalu, selain perawatan, kalian juga harus kenal terlebih dulu apa saja fungsi dari sensor serta bagaimana cara pencegahannya ketika rusak seperti penjelasan berikut ini.

Kenali Gejala Sensor ECT Rusak beserta Fungsi dan Cara Pencegahannya

Kenali Gejala Sensor ECT Rusak beserta Fungsi dan Cara Pencegahannya
Kenali Gejala Sensor ECT Rusak beserta Fungsi dan Cara Pencegahannya

Bagi yang baru memiliki kendaraan, biasanya kurang paham mengenai gejala sensor ECT rusak tersebut. Sehingga sebelum kita membahas lebih jauh mengenai apa saja gejalanya, penting sekali untuk tahu tentang sistem tersebut beserta fungsinya berikut ini.

Sensor ECT merupakan singkatan dari Engine Coolant Temperature Sensor. Sensor ini adalah salah satu komponen pada sistem pengendalian mesin yang digunakan untuk mengukur suhu pendingin mesin atau coolant. 

Tugas utama dari sistem tersebut adalah memberikan informasi suhu kendaraan kepada sistem pengendalian mesin, seperti komputer kendaraan atau ECU (Engine Control Unit).

Sensor ECT biasanya terletak di dalam blok kendaraan atau di dekat saluran pendingin mesin. Untuk cara kerjanya sendiri, ia menggunakan resistansi listrik yang berubah sesuai dengan suhu pendingin kendaraan. 

Ketika mesin sedang dingin, resistansi sensor tinggi, sedangkan ketika mesin panas, resistansi sistem tersebut akan rendah. Berdasarkan perubahan resistansi ini, sistem tersebut akan mengirimkan sinyal voltase kepada ECU untuk mengatur berbagai parameter mesin, seperti waktu penyalaan, bahan bakar, dan pengaturan lainnya.

Informasi suhu yang diberikan oleh sistem tersebut sangat penting untuk memastikan peralatan beroperasi dalam rentang suhu yang optimal. 

Hal ini membantu menjaga kinerja dan efisiensi kendaraan, mencegah overheating atau peralatan kendaraan terlalu panas, serta mengatur pembakaran dan penggunaan bahan bakar yang tepat. 

Selain itu, sistem tersebut juga berperan dalam pengoperasian sistem pendingin peralatan motor dan pengaturan suhu dalam kabin kendaraan.

4 Fungsi Sensor ECT

Meski sudah dijelaskan secara singkat tentang fungsi dari sistem tersebut, tetapi masih ada fungsi lengkap lainnya. Hal ini sangat perlu diketahui agar ketika ada gejala sensor ECT rusak kalian dapat dengan mudah mengetahuinya lebih awal. Berikut adalah fungsi dari sistem sensor ECT secara lengkap:

Pengaturan Bahan Bakar

Fungsi pertama dalam sistem tersebut adalah membantu mengukur suhu pendingin kendaraan dan memberikan informasi kepada ECU (Engine Control Unit) tentang suhu mesin. 

Informasi ini digunakan oleh ECU untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disuplai ke mesin. Pada saat kendaraan dingin, sensor ECT memberikan sinyal untuk meningkatkan jumlah bahan bakar agar mesin dapat beroperasi dengan baik. 

Saat suhu mesin mencapai tingkat operasional sesuai keinginan, sensor ECT memberikan sinyal untuk mengurangi jumlah bahan bakar yang disuplai.

Pengaturan Waktu Penyalaan

Fungsi kedua pada sistem tersebut juga berperan dalam pengaturan waktu penyalaan mesin. Saat mesin dingin, sensor tersebut memberikan sinyal untuk memperpanjang waktu penyalaan agar mesin dapat mencapai suhu operasional yang optimal. Setelah suhu mencapai tingkat yang diinginkan, sistem ini akan segera memberikan sinyal untuk mengurangi waktu penyalaan.

Sistem Pendingin Mesin

Kemudian pada fungsi keempat, ia akan membantu dalam pengendalian sistem pendingin mesin. Dengan memonitor suhu pendingin mesin, sistem tersebut memungkinkan pengaturan kipas radiator atau pompa air pendingin. 

Jika suhu mesin terlalu tinggi, ia akan segera memberikan sinyal kepada sistem pendingin untuk meningkatkan pendinginan dengan menghidupkan kipas radiator atau mengaktifkan pompa air pendingin.

Indikator Suhu Mesin

Fungsi terakhir, ia juga berperan dalam memberikan informasi tentang suhu mesin kepada pengemudi melalui indikator suhu mesin di dalam kabin kendaraan. Indikator suhu ini akan menunjukkan apakah suhu mesin berada dalam kisaran normal atau terlalu tinggi.

Fungsi-fungsi di atas menunjukkan pentingnya sensor ECT dalam mengontrol suhu dan performa mesin. Maka terlihat dengan jelas, bahwa jika fungsi alat tersebut sangat penting untuk menjaga kesehatan dan efisiensi kendaraan.

Contoh Gejala Sensor ECT Rusak

Karena alat tersebut sangat penting, maka apabila terdapat gejala adanya kerusakan harus diketahui sejak dini. Berikut adalah daftar gejala sensor ECT rusak sehingga kalian dapat memperbaikinya sedini mungkin:

Masalah Pengapian

Apabila alat tersebut rusak, maka dapat menyebabkan masalah dalam pengapian mesin. Ini bisa berupa kesulitan dalam menyalakan atau mesin sulit untuk berputar saat masih dingin. 

Jadi, gejala sensor rusak pertama adalah ia tidak mampu memberikan data suhu yang akurat kepada sistem pengapian dapat mengganggu waktu penyalaan yang tepat.

Masalah Pada Sistem Bahan Bakar

Kerugian kedua apabila alat tersebut error adalah adanya masalah pada sistem bahan bakar. Salah satu gejala sensor ECT rusak adalah peningkatan konsumsi bahan bakar tidak normal. 

Alat tersebut akan memberikan pembacaan suhu yang salah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pengaturan bahan bakar menjadi tidak efisien, sehingga menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

Overheating Mesin

Gejala sensor ECT rusak atau tidak berfungsi ketiga adalah berupa gagalnya alat tersebut mendeteksi suhu mesin yang sebenarnya. 

Ini dapat mengakibatkan masalah overheating pada mesin karena sistem pendingin tidak menerima sinyal akurat untuk mengatur kipas radiator atau pompa air pendingin. 

Peningkatan suhu mesin yang tidak terdeteksi atau ditangani secara tepat dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin.

Masalah AC dan Heater

Keempat, jika alat tersebut tidak berfungsi dengan baik, ia juga dapat mempengaruhi kinerja sistem pendingin kabin, seperti AC (Air Conditioner) dan pemanas. 

Gejala sensor ECT rusak keempat ini berupa ia memberikan pembacaan suhu tidak akurat, sehingga dapat menyebabkan AC tidak bekerja dengan efisien atau sistem pemanas tidak memberikan udara panas yang cukup.

Check Engine Light Menyala

Salah satu gejala sensor ECT secara umum lainnya adalah menyalanya lampu “Check Engine” pada panel instrumen kendaraan. 

Ketika alat ini mengirimkan data tidak akurat atau tidak konsisten kepada ECU (Engine Control Unit), ECU akan mendeteksi adanya masalah dan mengaktifkan lampu peringatan “Check Engine“.

Jika kalian mencurigai adanya gejala sensor ECT rusak, penting untuk segera melakukan pemeriksaan dan perbaikan. Dalam kondisi normal, alat tersebut harus memberikan pembacaan suhu akurat untuk menjaga kinerja dan keandalan kendaraan.

Cara Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Cara Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Cara Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Berikut adalah beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan pada sensor ECT. Di antaranya adalah sebagai beriku:

Pemeliharaan Rutin

Lakukan pemeliharaan rutin pada kendaraan kalian, termasuk periksa sistem pendingin secara berkala. Pastikan tidak ada kebocoran pada sistem pendingin serta cairan pendingin tercukupi. Periksa juga kondisi kabel dan konektor alat tersebut untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik.

Hindari Overheating

Upayakan untuk mencegah mesin dari kondisi overheating dengan memastikan sistem pendingin berfungsi dengan baik, termasuk kipas radiator serta pompa air pendingin. Jaga level cairan pendingin tetap dalam batas normal serta hindari panas berlebih saat berkendara.

Hindari Eksposur Ekstrim

Usahakan untuk melindungi alat tersebut dari eksposur ekstrim terhadap suhu atau lingkungan yang merusak. Hindari paparan langsung terhadap panas ekstrem atau suhu beku karena dapat merusak sensor. Pastikan alat tersebut terpasang dengan baik dan dilindungi dari kerusakan fisik.

Hindari Kontaminasi

Pastikan cairan pendingin yang digunakan dalam sistem pendingin bersih dan tidak terkontaminasi. Pemakaian cairan pendingin yang tidak sesuai atau terkontaminasi dapat merusak alat tersebut serta komponen lain dalam sistem pendingin.

Perbaikan Tepat Waktu

Jika kalian mencurigai adanya masalah pada sensor ECT, segera periksa dan perbaiki. Jangan biarkan kerusakan alat itu berlanjut tanpa penanganan yang tepat. Seiring waktu, kerusakan itu dapat mempengaruhi kinerja mesin kendaraan secara keseluruhan.

Perhatikan Gejala

Perhatikan gejala yang mungkin terkait dengan kerusakan sensor ECT, seperti perubahan suhu mesin tidak normal, konsumsi bahan bakar meningkat, atau masalah pada sistem pengapian maupun pendinginan. 

Jika kalian mencurigai adanya masalah, segera bawa kendaraan ke bengkel yang kompeten untuk pemeriksaan serta perbaikan.

Baca juga: Tips Membeli Suku Cadang Mobil bagi Pemula

Melakukan pencegahan secara rutin dan merawat sistem pendingin dengan baik dapat membantu mencegah gejala sensor ECT rusak. Selalu jaga kebersihan dan keandalan sistem pendingin kendaraan kalian untuk memastikan kinerja optimal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here