Bicara soal kereta api, tentu bisa diketahui jika saat ini masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara konsumsi BBM lokomotif. Kereta api secara umum memang masih menjadi salah satu mode transportasi umum darat yang sangat diminati.Â
Baca juga : Rekomendasi Oli Motor Matic agar Nyaman Berkendara
Jika memang transportasi darat seperti bus, mobil, dan motor diketahui menggunakan bahan bakar bakar minyak yang diisi di SPBU, lantas bagaimana mengenai konsumsi bahan bakar minyak lokomotif? Untuk bisa mengetahui jawaban tersebut, maka berikut informasi dan ulasannya.Â
Pengisian Konsumsi BBM Lokomotif Resmi


Mengutip secara resmi dari laman BUMN, kereta api jarak jauh di Indonesia dikelola secara langsung oleh PT KAI. Kereta api di Indonesia juga masuk dalam kategori jenis kereta api diesel.Â
Kereta api diesel ini sendiri juga mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari jenis solar. Perlu diketahui, konsumsi BBM lokomotif tersebut adalah biodiesel 30 atau B30. Detail dari jenis BBM ini yaitu merupakan campuran 30% biodiesel dari minyak nabati dan hewani.Â
Minyak tersebut juga kemudian melewati proses esterifikasi sebesar 70% bahan bakar minyak dengan basis fosil jenis solar. Esterifikasi merupakan salah satu proses konversi asam lemak bebas yang diubah menjadi metil ester di mana nantinya dijadikan sebagai biodiesel.
Bicara soal konsumsi BBM lokomotif, perlu diingat juga B30 merupakan jenis BBM yang terbilang ramah lingkungan. Mengenai bagaimana proses pengisiannya sendiri dilakukan secara langsung oleh petugas KAI dengan memasukkan B30 ke dalam tangki.Â
Apabila di sini kalian belum mengetahui letak dari tangki bahan bakar kereta api, maka dapat diketahui jika tangki tersebut berada di bagian bawah lokomotif. Untuk kapan waktu pengisiannya, biasa dilakukan sebelum keberangkatan kereta.
Pengisian konsumsi BBM lokomotif juga kemudian biasa dilakukan di setiap demo lokomotif, hal tersebut nantinya akan tergantung dari relasi atau rute dari keberangkatan kereta api tersebut. Mengenai masalah kapasitas tangki bahan bakarnya, tentunya hal tersebut tidak main-main.
Untuk jenis lokomotif CC 201 dengan berat 84 ton, daya mesin motor diesel yang dikeluarkan mampu mencapai 1.950 hp memiliki kapasitas tangki bahan bakar sebesar 3.028 liter. Pada jenis lokomotif ini, kecepatan paling maksimalnya ada di angka 120 km/jam.
Pengisian BBM untuk kereta secara umum memang sudah dihitung dengan cermat. Hal tersebut dilakukan agar kereta tetap bisa sampai di stasiun tujuan tanpa kendala kehabisan bahan bakar di tengah jalan.
Konsumsi BBM Lokomotif untuk Semua Jenis Kereta Api
Kereta api hingga saat ini memang menjadi salah satu transportasi utama di Indonesia. Dilihat dari riwayat bulan Januari-Agustus tahun kemarin saja, telah tercatat penggunaan kereta api di wilayah Jawa dan Sumatera hingga dari 95 ribu orang.
Meski umumnya bahan bakar yang digunakan kereta api menggunakan jenis solar, namun perlu diketahui jika ada beberapa jenis kereta api berdasarkan bahan bakarnya. Hal tersebut juga nantinya akan dibedakan sesuai dengan kurun waktu operasinya.
Sebelum ada kereta api, di negara Eropa telah ditemukan rel terlebih dahulu pada abad ke-19. Rel tersebut pada awalnya digunakan untuk membantu melancarkan pengangkutan berbagai barang-barang berat.
Kereta pertama di atas juga umumnya digerakkan dengan cara didorong atau ditarik oleh kuda. Dengan mengetahui hal tersebut, maka bisa diketahui jika sistem operasi dari kereta ini masih tergolong sederhana karena hanya menggunakan tuas rem saja.Â
-
Bahan Bakar Batu Bara
Pada abad ke-19, orang-orang kemudian membuat kereta menjadi lebih otomatis. Dengan tenaga uap, kereta jenis ini sepenuhnya akan menggunakan batu bara. Salah satu kereta uap pertama yang dibuat bernama Robert.
Pada tahun 1829, Rocket kemudian memenangkan kontes Rainhill Trials dan resmi menjadi kereta api penarik pertama antara kota di dunia. Rocket ini sendiri dibuat oleh insinyur asal Inggris bernama Robert Stephenson.
-
Bahan Bakar Kayu
Pada pertengahan tahun 1800-an, kereta api kemudian sedikit demi sedikit mulai beralih dari penggunaan bahan bakar batu bara menjadi kayu. Adapun alasan sederhananya karena batu bara terbukti memberikan panas dan memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan kayu.
Namun meski demikian, penggunaan kayu sebagai bahan bakar juga sering menyebabkan percikan bara api yang berpotensi menyebabkan kebakaran. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibuatlah cerobong dengan nama spark arrestor.
Pada era ini, kereta api mulai menjamah di seluruh dunia di mana salah satunya adalah Indonesia. Masuk pertama kali di tanah air, kereta api kemudian digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan hasil produksi pada tahun 1870-an.
-
Bahan Bakar Listrik
Seiring dengan berkembangnya konsumsi BBM lokomotif dan bertambahnya penduduk, Inggris kemudian mencanangkan jalur kereta api bawah tanah. Hal tersebut dilakukan karena kereta api secara langsung dapat menyebabkan masalah berupa polusi yang sangat mengganggu.Â
Pada era tersebut, Inggris juga kemudian beralih ke kereta listrik yang lebih ramah lingkungan. Masuk di tahun 1837, perlu diingat jika pada tahun tersebut ada penemuan lokomotif listrik pertama oleh Robert Davidson.Â
Lewat penemuan Robert Davidson tersebut, saat ini banyak konsumsi BBM lokomotif di luar sana yang kemudian menggunakan baterai sebagai bahan penggerak utama. Meski ramah lingkungan, namun salah satu masalah yang dihadapi pada jenis kereta api ini yaitu penggunaan biaya yang berlebih.Â
-
Bahan Bakar Minyak
Bicara soal konsumsi BBM lokomotif, maka hal tersebut juga akan merajuk pada kereta api cepat pertama kali yang dikenalkan oleh negara Jepang. Kereta tersebut bernama Shinkansen di mana kecepatannya mampu mencapai 300 km/jam.
Kereta api cepat tersebut umumnya menggunakan tenaga baterai sebagai penggerak utamanya. Namun dengan seiring berkembangnya teknologi, kini sudah banyak kereta cepat yang menggunakan tenaga magnet.Â
Jenis kereta dengan bahan bakar tersebut pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Lewat penemuannya tersebut, mereka memanfaatkan asas saling tolak dan tarik menarik dari kutub magnet untuk menciptakan daya dorong dan tarik.
Konsumsi BBM Lokomotif yang Ada di Indonesia
Hingga saat ini, ada beberapa jenis lokomotif yang bisa ditemukan di Indonesia. Jenis lokomotif yang umum ditemukan bertenaga diesel dan lainnya bertenaga listrik. Setiap jenis lokomotif yang digunakan tentu difungsikan berdasarkan kebutuhan.
Adapun beberapa kebutuhan tersebut dapat berupa pengangkutan bahan bakar minyak, komersial penumpang, serta untuk bahan logistik dari satu kota ke kota lainnya. Jenis kereta ini biasa ditemukan di Jawa maupun Sumatera.
Bicara soal konsumsi BBM lokomotif, belakangan pemerintah tanah air juga berencana untuk fokus pada penggantian bahan bakar kereta menjadi diesel B20. Menyambut hal tersebut, kini PT KAI juga turut serta mendukung arahan tersebut demi tujuan ramah lingkungan.
Uji Coba Solar B20, Aman untuk Digunakan


Belakangan, hasil uji jalan menggunakan bahan bakar solar B20 selama 6 bulan terakhir memang tidak ditemukan masalah pada penggunaannya. Lepas dari hal tersebut, hasil yang didapatkan yaitu bahan kualitas B20 juga terbilang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.Â
Beberapa komponen yang diujikan yaitu berfokus pada mutu bahan bakar B2O, performa dari mesin lokomotif, serta dari performa setiap material komponen di dalamnya. Pengambilan sampel tersebut dilakukan di tiga Dipo Lokomotif, yaitu Tarahan, Tiga Gajah, dan Tanjung Enim Baru.Â
Lokomotif yang diuji tersebut telah menempuh jarak lebih dari 54.000 km dengan mesin lokomotif Electro Motive Diesel. Untuk mesin General Electric dapat mencapai 58.500 km jauhnya.Â
Perlu diingat, penerapan konsumsi BBM lokomotif B20 ini merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM dalam meningkatkan kualitas transportasi darat tanah air. Diharapkan juga, upaya ini dapat meningkatkan pertumbuhan yang baik.
Menurut pengakuan resmi dari pihak PT KAI, seluruh lokomotif dan kereta pembangkit sudah menggunakan bahan bakar B20. Hingga saat ini, tercatat sudah ada lebih dari 486 unit lokomotif dan 256 unit kereta yang menggunakan bahan bakar tersebut.Â
Melalui informasi di atas, maka dapat disimpulkan jika selama ini perkembangan dunia kereta api juga turut andil dalam penggunaan konsumsi bahan bakar. Diharapkan dengan terus terjadinya perkembangan tersebut, pemanfaatan bahan bakar juga jauh lebih efisien.
Baca juga : Indikasi Oli Mobil Harus Diganti untuk Menjaga Mesin
Salah satu komponen yang perlu diperhatikan pada penggunaan bahan bakar minyak juga berhubungan dengan kesehatan lingkungan. Semakin baik dan efisien konsumsi BBM lokomotif yang digunakan, maka akan semakin baik juga kesehatan lingkungan yang didapatkan.