Mengenal Viskositas Oli dan Pentingnya dalam Pelumasan Mesin

0
129
Mengenal Viskositas Oli dan Pentingnya dalam Pelumasan Mesin
Mengenal Viskositas Oli dan Pentingnya dalam Pelumasan Mesin

Viskositas oli merupakan salah satu hal yang memainkan peran vital dalam kinerja pelumasan serta efisiensi mesin. Oli adalah salah satu komponen penting dalam pelumasan mesin, baik itu mesin mobil, industri, atau mesin lain. 

Baca juga : Pentingnya Radiator Coolant untuk Sistem Pendingin Mesin Mobil

Salah satu karakteristik krusial dari cairan yang dijadikan pelumas ini adalah viskositasnya. Artikel ini akan menjelaskan apa itu viskositas, mengapa nilai ini penting dan bagaimana viskositasnya dapat mempengaruhi kinerja mesin.

Apa Itu Viskositas Oli

Apa Itu Viskositas Oli
Apa Itu Viskositas Oli

Viskositas adalah sebuah konsep penting dalam ilmu fisika yang mengacu pada ketebalan atau kekentalan suatu cairan. Istilah ini sering digunakan dalam konteks minyak, seperti minyak pelumas atau oli. 

Viskositas merujuk pada resistensi minyak pelumas terhadap aliran atau ukuran ketebalan minyak dan kemampuannya untuk mengalir. Minyak dengan nilai kekentalan rendah cenderung akan lebih encer serta lebih mudah mengalir, sementara minyak pelumas dengan kekentalan tinggi cenderung akan lebih kental dan sulit untuk mengalir. 

Konsep ini sangat penting karena dapat mempengaruhi performa dan efisiensi berbagai jenis mesin yang menggunakan jenis minyak pelumas ini. Pentingnya viskositas oli terletak pada fungsinya sebagai penghalang antara permukaan logam bergerak di dalam mesin. 

Ketika mesin beroperasi, gesekan dan suhu tinggi dapat menyebabkan keausan dan kerusakan pada komponennya. Oleh karena itu, diperlukan minyak dengan viskositas tepat diperlukan untuk meminimalkan gesekan dan melindungi mesin kendaraan.

Pengukuran kekentalan minyak pelumas dilakukan dengan menggunakan viscometer. Viscometer adalah alat yang dirancang khusus untuk mengukur viskositas cairan. Hasil pengukuran biasanya dinyatakan dalam satuan yang disebut centistokes (cSt) atau centipoise (cP).

Nilai kekentalan dari minyak pelumas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk suhu. Pada umumnya, nilai kekentalan akan menurun ketika suhu naik, sehingga pelumas akan menjadi lebih encer. Namun, ada juga jenis pelumas tertentu yang memiliki kekentalan stabil atau bahkan meningkat saat suhu meningkat.

Sejarah dari Viskositas Oli

Seiring dengan perkembangan teknologi dan industri, nilai kekentalan dari oli telah mengalami sejarah panjang dan beragam. Berikut ini sejarah kekentalan dari minyak untuk melumasi mesin ini, dari awal penggunaan pelumas alami hingga pengembangan pelumas sintetis modern.

  • Penggunaan Pelumas Alami

Sejarah viskositas oli dimulai dengan penggunaan pelumas alami seperti minyak zaitun dan lemak hewan. Bangsa Mesir kuno diketahui telah menggunakan minyak zaitun sebagai pelumas untuk mesin.

Selain untuk mesin, pelumas alami ini juga digunakan pada roda bergerak pada sekitar 1400 SM. Penggunaan pelumas alami ini terus berkembang di berbagai peradaban kuno, termasuk Bangsa Romawi dan Yunani Kuno.

  • Penggunaan Pelumas Mineral

Pada abad ke-19, penemuan cadangan minyak bumi membawa revolusi dalam industri pelumas. Minyak bumi ditemukan memiliki sifat pelumas yang lebih baik daripada pelumas alami yang digunakan sebelumnya. 

Namun, satu tantangan yang dihadapi adalah variasi dalam viskositas minyak bumi yang diekstraksi dari sumur-sumur berbeda. Untuk mengatasi masalah ini, viskositas standar akhirnya mulai diperkenalkan.

  • Pengembangan Viskositas Standar

Pada tahun 1911, seorang insinyur Amerika bernama Samuel Reed membantu mengembangkan viskositas standar pertama untuk minyak pelumas. 

Standar itu dikenal sebagai “viskositas SAE” (Society of Automotive Engineers). Standar ini membantu memastikan bahwa minyak pelumas yang digunakan dalam industri otomotif memiliki viskositas tepat untuk berbagai kondisi operasional.

  • Pengaruh Viskositas pada Industri Otomotif

Seiring berkembangnya industri otomotif, pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh viskositas terhadap kinerja mesin menjadi penting. Perubahan viskositas ini dapat mempengaruhi pelumasan, pendinginan dan efisiensi mesin. 

Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan dalam bidang viskositas oli terus dilakukan untuk menciptakan produk yang lebih baik dan lebih efisien.

  • Pengembangan Pelumas Sintetis

Pada tahun 1940-an, pelumas sintetis mulai dikembangkan sebagai alternatif bagi minyak pelumas mineral. Pelumas sintetis memiliki sifat-sifat lebih unggul dalam hal kekentalan, stabilitas suhu dan kemampuan melumasi. 

Pengembangan teknologi sintesis juga memungkinkan kontrol lebih baik terhadap kekentalan dari pelumas mesin, memungkinkan penggunaan oli dengan viskositas tepat untuk kondisi operasional berbeda.

Jenis Viskositas Minyak Pelumas

Pada umumnya, ada dua jenis viskositas yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pelumas. Viskositas minyak pelumas saat dingin dan viskositas saat panas.

Viskositas oli saat dingin menentukan seberapa baik pelumas dapat mengalir pada suhu rendah saat mesin dihidupkan. Sementara itu, kekentalan saat panas menentukan seberapa baik minyak pelumas dapat melumasi komponen mesin pada suhu tinggi saat mesin beroperasi.

Penggunaan minyak pelumas dengan kekentalan tepat sangat penting untuk menjaga kinerja mesin. Jika kekentalan terlalu rendah, oli dapat menjadi terlalu tipis dan tidak mampu melumasi mesin secara efektif sehingga dapat menyebabkan keausan dan kerusakan pada komponen mesin. 

Di sisi lain, jika kekentalan pelumas terlalu tinggi, oli dapat menjadi terlalu kental dan sulit mengalir. Sehingga dapat mengurangi efisiensi mesin dan menyebabkan peningkatan tekanan pada sistem pelumasan.

Pengaruh Viskositas Oli terhadap Mesin

Pemilihan oli yang tepat dengan viskositas sesuai sangat penting untuk menjaga kesehatan dan umur panjang dari mesin. Hal ini karena akan sangat berpengaruh ke dalam mesin kalian. Berikut ini beberapa pengaruh dari kekentalan pelumas mesin.

  • Pelumasan yang Efektif

Viskositas oli tepat akan memastikan bahwa semua komponen mesin, seperti piston, poros engkol dan bantalan dilumasi dengan baik. Oli dengan viskositas rendah dapat dengan mudah meresap ke celah sempit dalam mesin. 

Sedangkan oli dengan viskositas tinggi mampu membentuk lapisan pelumas kuat. Kedua kondisi ini penting untuk mengurangi gesekan dan keausan berlebihan pada komponen mesin.

  • Melindungi dari Keausan Mesin

Oli dengan nilai kekentalan tepat akan membantu melindungi permukaan logam mesin dari keausan. Ketika mesin beroperasi, permukaan logam dapat saling bersentuhan dan menyebabkan gesekan, sehingga akan berpotensi menyebabkan kerusakan. 

Minyak pelumas dengan nilai kekentalan tepat akan membentuk lapisan pelumas, sehingga dapat melindungi permukaan logam dari kontak langsung dan bisa mengurangi gesekan serta keausan mesin.

  • Pengendalian Suhu

Viskositas oli juga mempengaruhi suhu operasi mesin. Oli yang terlalu kental cenderung akan menyebabkan peningkatan suhu, sementara oli terlalu encer mungkin tidak mampu menghilangkan panas dengan efektif. 

Oli dengan viskositas tepat dapat membantu menjaga suhu mesin dalam rentang yang aman. Hal ini bisa mengurangi risiko kerusakan mesin akibat suhu berlebihan.

  • Efisiensi Bahan Bakar

Minyak dengan nilai kekentalan rendah akan cenderung menghasilkan kehilangan energi akibat gesekan internal yang lebih rendah. Sebaliknya, minyak pelumas dengan kekentalan tinggi dapat menyebabkan peningkatan beban pada mesin dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi. 

Kalian perlu memilih oli dengan viskositas tepat agar dapat membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dengan efisiensi bahan bakar yang baik, tentu kalian akan dapat mengurangi biaya operasional.

Metode Mengukur Viskositas Minyak Pelumas

Metode Mengukur Viskositas Minyak Pelumas
Metode Mengukur Viskositas Minyak Pelumas

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur viskositas oli. Berikut ini merupakan beberapa metode yang umum digunakan untuk mengukur kekentalan minyak oli.

  • Viscometer Engkol

Metode ini menggunakan viscometer engkol atau viscometer kepingan untuk mengukur viskositas. Viscometer ini bekerja dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh oli untuk mengalir melalui saluran sempit.

Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin tinggi angka viskositas. Hasil pengukuran ini biasanya dinyatakan dalam satuan kinematik viskositas, seperti centistokes (cSt).

  • Viscometer Saybolt

Metode ini menggunakan viscometer saybolt untuk mengukur kekentalan oli. Viscometer saybolt mengukur waktu yang dibutuhkan oleh oli untuk mengalir melalui tabung tertentu pada suhu yang ditentukan. 

Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin tinggi nilai kekentalan dari oli. Hasil pengukuran ini biasanya dinyatakan dalam satuan Saybolt Universal Seconds (SUS) atau Saybolt Furol Seconds (SFS).

  • Viscometer Ostwald

Metode ini menggunakan viscometer ostwald atau viscometer pipet untuk mengukur kekentalan dari oli. Viscometer ostwald mengukur waktu yang dibutuhkan oleh oli untuk dapat mengalir melalui pipet kapiler pada suhu yang telah ditentukan. 

Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin tinggi nilai kekentalan dari oli. Hasil pengukuran ini biasanya dinyatakan dalam satuan kinematik viskositas, seperti centistokes (cSt).

  • Viscometer Brookfield

Metode ini menggunakan viscometer brookfield untuk mengukur viskositas oli. Viscometer brookfield bekerja dengan cara mengukur torsi yang diperlukan untuk memutar spindle dalam oli pada suhu dan kecepatan putaran tertentu. 

Torsi yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai kekentalan oli. Hasil pengukuran ini biasanya dinyatakan dalam satuan dinamik viskositas, seperti poise (P) atau centipoise (cP).

Nilai kekentalan pada pelumas mesin merupakan salah satu faktor penting dalam perawatan kendaraan yang tidak boleh kalian abaikan. Pemilihan oli dengan kekentalan yang tepat akan memastikan pelumasan menjadi lebih optimal, perlindungan pada suhu ekstrim serta efisiensi bahan bakar menjadi lebih baik. 

Baca juga : Dampak Mencampur Nitrogen dan Udara Basah yang Perlu Kalian Tahu

Sebagai pemilik kendaraan, lakukan penggantian oli secara teratur sesuai dengan jadwal perawatan yang ditentukan. Selain itu pastikan kalian untuk selalu memeriksa spesifikasi viskositas oli yang disarankan oleh produsen kendaraan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here