Viskositas oli mesin mobil merujuk pada seberapa kental atau encer oli tersebut pada suhu tertentu. Viskositas oli sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja mesin, terutama dalam hal pelumasan dan perlindungan.Â
Baca juga: Suhu Tropis Memengaruhi Pilihan Oli atau Tidak
Istilah viskositas umumnya dinyatakan dalam skala SAE (Society of Automotive Engineers), diikuti oleh dua angka yang menggambarkan viskositas pada suhu rendah dan suhu tinggi.Â
Misalnya, dalam “SAE 10W-30”, angka 10W menunjukkan viskositas rendah pada suhu dingin (W = Winter), sedangkan angka 30 menunjukkan viskositas pada suhu panas.
Pentingnya Viskositas Oli Mesin Mobil


Pemilihan viskositas oli mesin yang tepat sangat penting untuk memastikan mesin beroperasi dengan baik dalam berbagai kondisi. Berikut adalah beberapa poin yang perlu dipertimbangkan saat memilih viskositas oli mesin mobil:
Kondisi Iklim
Iklim tempat Kalian tinggal memainkan peran penting. Di daerah dengan suhu dingin, oli dengan viskositas rendah pada suhu rendah (misalnya, 5W atau 10W) akan membantu mesin berjalan lebih baik saat start pada suhu dingin.Â
Di daerah dengan suhu panas, viskositas oli mesin mobil yang lebih tinggi (misalnya, 20W atau 30) mungkin lebih sesuai.
Pemakaian Kendaraan
Jika Kalian menggunakan mobil untuk perjalanan jarak pendek atau berkendara dalam kondisi lalu lintas padat, viskositas oli yang lebih rendah pada suhu rendah (angka 5W atau 10W) bisa lebih baik untuk melindungi mesin saat start dan stop sering terjadi.
Rekomendasi Pabrikan
Pabrikan kendaraan biasanya memberikan rekomendasi viskositas oli mesin mobil yang paling sesuai untuk mesin mereka.Â
Rekomendasi ini penting untuk dipatuhi karena pabrikan telah melakukan uji coba dan penelitian untuk menentukan viskositas yang paling cocok untuk mesin mereka.
Tipe Mesin
Jenis mesin (bensin atau diesel) juga dapat memengaruhi pilihan viskositas oli mesin mobil yang tepat. Beberapa mesin diesel mungkin membutuhkan oli dengan viskositas lebih tinggi karena tekanan yang lebih tinggi dalam mesin.
Umur Kendaraan
Kendaraan yang lebih tua atau lebih baru mungkin memiliki kebutuhan oli yang berbeda. Mesin yang lebih tua cenderung lebih baik dengan oli viskositas yang lebih tinggi, sementara teknologi mesin terbaru mungkin bekerja lebih baik dengan oli viskositas lebih rendah.
Selalu merujuk pada buku panduan kendaraan Kalian untuk rekomendasi viskositas oli yang paling sesuai. Menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan akan membantu memastikan performa dan umur panjang mesin yang optimal.
Risiko Jika Tidak Memerhatikan Viskositas
Tidak memerhatikan viskositas oli mesin mobil dan menggunakan jenis yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan dapat memiliki dampak negatif yang serius pada kinerja mesin dan umur pakai kendaraan Kalian.Â
Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi saat tidak memerhatikan viskositas oli:
Pelumasan yang Tidak Optimal
Oli dengan viskositas yang terlalu rendah mungkin tidak memberikan pelumasan yang cukup pada komponen mesin, terutama saat mesin baru dihidupkan. Ini dapat menyebabkan gesekan berlebihan dan keausan yang cepat pada bagian-bagian mesin.
Pengurangan Perlindungan Saat Start Dingin
Jika Kalian menggunakan oli dengan viskositas yang tidak cocok pada suhu dingin, oli mungkin terlalu encer untuk melindungi mesin saat start dingin. Viskositas oli mesin mobil ini bisa menyebabkan aus dan kerusakan pada komponen mesin yang penting.
Overheating Mesin
Oli dengan viskositas yang terlalu tinggi pada suhu panas mungkin tidak dapat melumasi mesin dengan baik, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu mesin. Ini bisa mengakibatkan overheating mesin dan kerusakan lebih lanjut.
Penurunan Efisiensi Bahan Bakar
Penggunaan oli dengan viskositas yang tidak sesuai dapat mengurangi efisiensi bahan bakar karena mesin harus bekerja lebih keras untuk mengatasi viskositas viskositas oli mesin mobil yang tinggi.
Penyumbatan dan Pencemaran
Oli yang tidak sesuai viskositasnya juga dapat mengakibatkan penumpukan endapan dan kotoran pada bagian-bagian mesin, menyebabkan penyumbatan dan pencemaran sistem pelumasan.
Kerusakan Mesin yang Cepat
Penggunaan viskositas oli mesin mobil yang tidak sesuai secara terus-menerus dapat mempercepat kerusakan komponen mesin, seperti piston, ring piston, dan bantalan, yang pada akhirnya mengurangi umur pakai mesin.
Kehilangan Garansi
Jika Kalian menggunakan oli yang tidak sesuai viskositasnya, ini dapat mengakibatkan kehilangan garansi pabrikan jika terjadi kerusakan pada mesin.Â
Banyak pabrikan mewajibkan penggunaan viskositas oli mesin mobil yang sesuai dengan rekomendasi mereka untuk tetap memenuhi syarat garansi.
Biaya Perbaikan Tinggi
Kerusakan akibat penggunaan oli yang tidak sesuai viskositasnya dapat memerlukan biaya perbaikan yang tinggi, termasuk penggantian komponen yang aus atau rusak.
Dengan demikian, sangat penting untuk selalu memerhatikan rekomendasi viskositas oli yang diberikan oleh pabrikan kendaraan.Â
Menggunakan oli dengan viskositas yang sesuai akan membantu menjaga kinerja mesin yang optimal, umur pakai kendaraan yang lebih panjang, dan menghindari masalah yang dapat dihindari.
Cara Mengecek Viskositas Oli
Mengecek viskositas oli mesin mobil dapat dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada alat yang Kalian miliki. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengecek viskositas oli:
Menggunakan Alat Viskositas Oli
Alat viskositas oli adalah perangkat yang dirancang khusus untuk mengukur viskositas oli. Kalian bisa meminjam atau mengunjungi bengkel otomotif untuk melakukan pengukuran ini.
Prosesnya melibatkan mengisi oli ke dalam alat, mengatur suhu sesuai dengan spesifikasi SAE, dan mengukur berapa lama oli mengalir melalui saluran tertentu. Nilai yang dihasilkan akan memberikan viskositas oli mesin mobil pada suhu tertentu.
Menggunakan Viskosimeter
Viskosimeter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur viskositas cairan. Kalian dapat mengunjungi laboratorium atau bengkel otomotif yang dilengkapi dengan viskosimeter untuk melakukan pengukuran ini.
Menggunakan Skala SAE pada Kemasan Oli
Banyak kemasan oli mesin mencantumkan angka viskositas oli mesin mobil pada labelnya. Misalnya, 5W-30 atau 10W-40. Angka pertama mengacu pada viskositas oli pada suhu rendah (W untuk Winter), dan angka kedua mengacu pada viskositas pada suhu panas.
Meskipun ini memberikan informasi yang cukup, ini hanya mengindikasikan viskositas oli pada dua suhu tertentu, bukan angka yang akurat.
Menggunakan Sentuhan dan Pengalaman
Pengalaman mengemudi dan perasaan perubahan dalam kinerja mesin dapat memberikan indikasi bahwa viskositas oli mesin mobil mungkin berubah. Oli yang terlalu kental mungkin menghasilkan kinerja mesin yang kurang responsif, terutama saat start dingin.
Penting untuk diingat bahwa pengukuran viskositas yang akurat memerlukan peralatan khusus.Â
Jika memiliki kekhawatiran tentang viskositas oli, sebaiknya konsultasikan dengan bengkel otomotif yang terpercaya atau mekanik yang dapat melakukan pemeriksaan dan pengukuran secara akurat.Â
Jika Kalian merasa bahwa oli yang Kalian gunakan tidak sesuai dengan viskositas oli mesin mobil yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan, sebaiknya ganti oli dengan yang sesuai segera.
Kesalahan yang Menyebabkan Viskositas Terganggu


Viskositas oli dapat mengalami gangguan atau perubahan karena berbagai faktor. Perubahan viskositas ini bisa memengaruhi kinerja oli dan pelumasan mesin. Beberapa penyebab umum perubahan viskositas oli antara lain:
Penuaan Oli
Seiring waktu dan penggunaan, oli dapat mengalami penuaan akibat paparan suhu tinggi, oksidasi, dan kontaminasi. Penuaan ini dapat menyebabkan perubahan struktur molekul oli, yang pada gilirannya mempengaruhi viskositas.
Panas Berlebihan
Oli yang terpapar suhu berlebihan atau panas yang berlebihan dapat mengalami penurunan viskositas. Suhu panas yang ekstrim dapat merusak struktur molekul oli, membuatnya lebih encer.
Kontaminasi
Kontaminasi oleh bahan-bahan asing seperti debu, air, dan partikel lainnya dapat mengganggu viskositas oli. Kontaminasi ini dapat memengaruhi sifat aliran oli dan mengubah viskositasnya.
Oksidasi
Paparan oli terhadap udara dan panas dapat menyebabkan oksidasi, yaitu reaksi kimia antara oli dan oksigen. Oksidasi dapat mengubah sifat kimia dan viskositas oli.
Campuran Oli yang Berbeda
Menggabungkan dua jenis oli yang berbeda viskositasnya dapat menyebabkan perubahan viskositas secara keseluruhan. Campuran oli yang tidak sesuai atau tidak cocok juga dapat mempengaruhi viskositas.
Kontaminasi Logam
Adanya partikel logam atau abrasi dari komponen mesin yang aus dapat merusak struktur molekul oli dan memengaruhi viskositasnya.
Pengenceran
Jika oli dicampur dengan bahan lain yang tidak sesuai atau mengencerkan oli, ini dapat mengubah viskositas secara signifikan.
Perubahan Suhu
Oli memiliki viskositas yang berubah dengan suhu. Perubahan suhu dapat mempengaruhi viskositas oli, membuatnya lebih encer pada suhu tinggi dan lebih kental pada suhu rendah.
Penting untuk selalu menggunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan memeriksa kondisi oli secara berkala.Â
Baca juga: Air Maintenance Technology Sangat Penting untuk Diketahui
Jika mencurigai adanya perubahan viskositas oli mesin mobil atau masalah lain, segera konsultasikan dengan mekanik atau ahli otomotif yang berpengalaman.