Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa

0
439
Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa
Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa

Banyak yang belum paham perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa. Padahal, perbedaannya cukup jelas bahkan bisa berpengaruh terhadap kesehatan ban dan komponen sekitarnya.

Baca juga: Apa Ancaman Sanksi Untuk Mengemudi dalam Pengaruh Alkohol ?

Banyak yang menganggap harga nitrogen terlalu mahal untuk ukuran isi ban. Padahal, jika ditelisik perbedaan hasilnya, pasti akan membuat Anda tercengang. Lebih lengkapnya tentang perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa, bisa dilihat berikut.

Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa

Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa
Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa

Membahas perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa, sebaiknya menelisik keunggulannya terlebih dahulu. Anda bisa mulai dari mengenal keunggulan memakai nitrogen dalam ban Anda, diantaranya:

  • Bobot Ban Terasa Lebih Ringan

Mobil akan terasa lebih ringan saat dikendarai juga berkat peran ban. Mengisi udara dengan nitrogen akan membuat bobot ban lebih ringan, sehingga laju kendaraan lebih stabil. 

Nitrogen hadir dengan bobot lebih ringan karena didalamnya tidak ada kandungan air. Berbeda dengan oksigen pada udara biasa, tentu saja perbedaan beratnya akan terasa sangat signifikan. 

  • Ban Tidak Akan Cepat Panas

Sifat nitrogen adalah tidak mudah panas, dan hal ini menjadi salah satu keuntungan tersendiri. Bayangkan jika ban mudah panas saat dikendarai. Tentu saja hal ini bisa berakibat fatal, apalagi menyetir dalam kecepatan tinggi.

Selain keselamatan lebih terjamin, ban yang tidak mudah panas juga lebih awet. Ausnya sisi luar ban akan jauh lebih lama. Tentu saja hal ini akan membuat Anda tidak perlu sering mengganti komponen ini. 

  • Tekanan Angin Lebih Awet, Tidak Cepat Kempes

Perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa memang jelas sekali. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana nitrogen memiliki molekul unik. Molekul di dalam zat ini ukurannya besar, sehingga membuatnya tertahan lebih lama.

Molekul udara yang ukurannya besar, akan membuatnya tidak akan mudah menyisip keluar dari ban. Tentu saja hal ini akan membuat kebocoran ban lebih terminimalisir. Anda tidak perlu repot-repot lagi sering mengisi tekanan udara. 

  • Membuat Ban Lebih Awet Masa Pakainya

Ban kendaraan memiliki harga bervariasi, bahkan ada yang sampai jutaan rupiah. Bayangkan jika harga ban yang mahal ini ternyata masa pakainya sebentar. Bisa jadi berkurangnya masa pakai terjadi disebabkan karena kebiasaan Anda mengisi udara ban yang buruk.

Memakai nitrogen ternyata bisa membuat masa pakai ban lebih awet. Hal ini sangat berkaitan dengan tekanan setelah pengisian. Tekanan di nitrogen akan membuatnya lebih stabil, sehingga mengurangi risiko kerusakan. 

  • Karat Tidak Akan Menjangkiti

Perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa bisa dilihat dari bagaimana risiko karatnya. Velg ban merupakan komponen yang pasti terkena karat. Akan tetapi jika komposisi udaranya dikondisikan, maka akan membuat risiko karat terminimalisir.

Komposisi angin biasa pada ban umumnya 22% oksigen. Padahal oksigen merupakan udara yang bisa memicu karat. Berbeda dengan nitrogen, udara oksigen di dalamnya hanya memiliki persentase 5%. 

Tentu dengan persentase kecil tersebut, akan membuat risiko karat tidak akan muncul. Velg mobil tidak akan mudah berkarat, sehingga masa pakainya lebih awet, dan tentunya lebih irit biaya. 

Merawat Ban Pasca Diisi Nitrogen Bagaimana? Ini Beberapa Tipsnya

Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Merawat Ban Pasca Diisi Nitrogen Bagaimana? Ini Beberapa Tipsnya
Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Merawat Ban Pasca Diisi Nitrogen Bagaimana? Ini Beberapa Tipsnya

Perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa memang sangat signifikan. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana ban ternyata lebih awet, berkat kualitas dari nitrogen. Agar masa pakai ban lebih lama, tips merawat pasca diisi nitrogen bisa Anda coba.

  • Cek Tekanan Ban Secara Lebih Rutin

Tekanan ban memang lebih berbeda saat mengisi memakai nitrogen. Hal ini menjadi perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa yang sangat mencolok. Walau tekanannya dengan nitrogen lebih stabil, tetap perlu cek tekanan rutin.

Peningkatan tekanan ban bisa saja terjadi. Jangan sampai over karena bisa berujung fatal. Jika tekanan ban tinggi, ada baiknya untuk melakukan vacuum atau pengurasan. Cara ini sangat penting untuk memaksimalkan kestabilan tekanan di komponen ini. 

  • Pengurasan Harus Dilakukan

Temperatur dan tekanan ban pasca diisi nitrogen wajib diperhatikan. Jangan sampai akan meningkat sehingga mengganggu laju kendaraan. Jika khawatir terhadap kondisi demikian, pengurasan bisa menjadi solusi.

Lakukan pengurasan minimal 3 bulan sekali, kemudian ganti dengan udara baru. Performa ban pasca dilakukan metode ini akan menjadi lebih prima, serta enteng saat melaju.

  • Kondisi Fisik Ban Harus Diperhatikan

Lihat apakah ban kendaraan Anda sudah mulai gundul permukaannya. Pasca diisi nitrogen, performa perangkat ini harus menjadi perhatian utama. Tujuannya untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan saat di jalanan.

Cek bagian luar ban, apakah gundul atau sebaliknya. Selain itu, lihat permukaannya apakah terdapat benjolan. Walau performa ban masih bagus, jangan sampai ada di masa kadaluarsa, karena sudah saatnya diganti. 

  • Ganti Ban Jika Sudah Banyak Tambalan

Tambalan pada ban jika masih 1 atau 2 sebenarnya bisa dipakai. Akan tetapi jika sudah lebih dari itu, akan membuat teksturnya tidak merata. Alhasil, benjolan bisa saja timbul, serta laju kendaraan terganggu.

Jika memang sudah terlalu banyak tambalan, segera lepas dang anti bagian roda ini secepat mungkin. Tidak akan berefek bagus walau sudah diisi nitrogen, tetapi performa luar ban sudah banyak tambalannya. 

  • Spooring and Balancing Harus Rutin

Spooring and balancing sangat berguna agar kaki-kaki roda tetap stabil. Selain itu, rotasi pada ban juga akan menjadi lebih efisien geraknya. Anda bisa mengarahkan roda ke kanan atau kiri secara lebih optimal, jika rutin melakukan servis demikian.

Walau sudah diisi nitrogen, spooring and balancing tidak boleh diabaikan. Hal ini juga bertujuan agar perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa, akan lebih terasa. 

Apa Dampaknya Jika Telat Mengisi Tekanan Udara Ban?

Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Apa Dampaknya Jika Telat Mengisi Tekanan Udara Ban?
Perbedaan Mengisi Tekanan Udara Ban Pakai Nitrogen dengan Udara Biasa_Apa Dampaknya Jika Telat Mengisi Tekanan Udara Ban?

Setelah membahas tentang perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa, saatnya melihat dampak jika telat mengisinya. Baik itu nitrogen atau oksigen, tekanan udara pada ban tidak boleh sampai telat isi, karena akan menyebabkan efek seperti:

  • Performa Pengereman Akan Berkurang

Tekanan udara yang tidak memenuhi pada ban, ternyata berdampak pada performa pengereman. Tekanan akan menyebabkan waktu berhenti saat melaju lebih lambat, apalagi jika kondisi jalanannya basah.

Performa pengereman yang menurun ini akan berdampak pada mudahnya mobil tergelincir. Tentu saja risiko keselamatan menjadi taruhannya, padahal sebabnya hanya perihal sepele seperti ini. 

  • Usia Ban Cepat Pensiun

Mengisi udara ban dengan tekanan yang tepat, berpengaruh besar pada terjaganya usia ban itu sendiri. Masa tapak ban bisa turun sampai 25% jika tekanan anginnya sangat rendah. 

Sebaiknya mengganti ban harus dilakukan berkala, walau biasanya sudah ada aturan masa pakainya. Tentu akan sangat rugi jika usia ban cepat pensiun sebelum masanya, hanya karena telat isi angin saja. 

  • Menyebabkan Pencemaran

Hubungan kurang tekanan angin dengan pencemaran ternyata sangat relevan. Walau perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa cukup besar, sebenarnya sama-sama efeknya buruk jika terlambat. 

Tekanan yang berkurang ini akan membuat pengemudi menginjak gas atau menarik tuas gas lebih lama. Kondisi ini akan berdampak pada emisi yang dikeluarkan menjadi lebih banyak. Tentu saja hal ini akan membuat pencemaran tidak terhindarkan. 

  • Ban Mudah Meletus

Siapa sangka jika tekanan udara yang berkurang dapat menyebabkan ban mudah meletus. Hal tersebut bisa saja terjadi karena tekanan yang kurang, akan membuat permukaan bergesekan dengan tanah.

Alhasil seringnya terjadi gesekan ini akan membuat penampangan ban luar cepat tipis. Jika terus terjadi, risiko meletus di tengah jalan pasti tidak terhindarkan. 

  • Tarikan Mesin Berat

Walau perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa sangat berbeda, efeknya jika telat sebenarnya sama. Jika Anda sampai telat menambah tekanan udara, akan menyebabkan tarikan mesin sangat berat.

Adanya angin yang cukup di dalam ban, akan membuat kendaraan bisa berputar lebih ringan. Tentunya beban lebih berat akan Anda dapatkan jika sampai tekanannya berkurang. Alhasil selama dipakai, kendaraan akan terasa sangat berat.

Baca juga: Ini Ketentuan Indikator Wiper Mobil Harus Diganti Baru

Kesimpulannya, jenis udara apa yang Anda pakai sebenarnya sama-sama bagus untuk ban. Hanya saja perbedaan mengisi tekanan udara ban pakai nitrogen dengan udara biasa, memang lebih baik di nitrogennya. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here