Hiruk pikuk perkotaan jika tidak diatur dengan baik dan benar oleh pemerintah akan menimbulkan kekacauan, parkir elektronik adalah salah satu upaya pemerintah. Demi menata kembali kota menjadi lebih indah serta rapi.
Baca juga : Alasan Komunitas Moge Minta Masuk Tol Perlu untuk Diketahui
Tata kota memang kerap kurang kali diperhatikan, padahal itu akan mendorong pada banyak hal. Semisal tata kota buruk akan membuat lalu lintas jadi kacau dan berujung pada tingkat stres tinggi.
Tingkat stres tinggi akan berimbas pada loyonya ekonomi karena kurang bersemangat dalam bekerja. Sehingga membuat kota jadi tertinggal daripada kota lainnya. Ada efek domino hanya dari urusan penitipan kendaraan.
Makanya pemerintah melakukan upaya tersebut guna mendorong banyak pihak jadi aktif kembali. Menerapkan suatu inovasi agar pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat bisa saling padu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kedepannya.
Sehingga tidak ada salahnya memahami cara kerja dari parkir elektronik yang sedang dipromosikan pada daerah-daerah, khususnya yang sudah menyandang predikat kota besar. Cara kerja tersebut akan disampaikan juga di sini.
Cara Kerja dari Parkir Elektronik


Meskipun bukan pemilik dari suatu pusat perbelanjaan atau gedung kantor, tetap saja butuh informasi akan hal tersebut. Demi membuat diri sendiri tahu akan bagaimana cara kerja dari sistem yang dipergunakan.
Ibarat kata jika ada suatu masalah dalam parkir elektronik, kalian bisa langsung menangani secara mandiri dengan laporkan ke petugas lebih rinci. Lalu penanganan atas masalah akan langsung dilakukan tanpa lama.
Beberapa cara kerja dari penitipan kendaraan bermotor elektronik terbagi dalam beberapa tahap, yaitu:
-
SensorÂ
Sensor adalah komponen untuk mendeteksi ada tidaknya kendaraan pada tempat penitipan, biasanya ada tipe sensor magnetik, ultrasonik, atau inframerah di bagian kolong atau atas kendaraan kalian.
-
Layar Informasi pada Papan Pengumuman Sebelum Masuk
Biasanya ini diberikan guna mempermudah mobil atau motor masuk untuk langsung tahu posisi kosong, jadi tidak perlu putar putar mengelilingi gedung tempat penitipan kendaraan.
-
Aplikasi atau Kartu Elektronik
Sekarang semua gedung besar sudah menggunakannya, demi mempermudah untuk urusan pembayaran serta penunjang lainnya. Terdapat banyak informasi yang bisa pengendara ketahui saat sedang menitipkan kendaraan.
-
CCTV dan Pembayaran Cashless
CCTV adalah suatu kebutuhan penting di jaman sekarang, dapat memantau secara real time kendaraan sehingga meminimalisir risiko terjadinya tindakan kejahatan. Sementara itu pembayaran dapat dilakukan secara cashless sehingga mempermudah banyak orang.
Semua itu akan berkolaborasi menjadi suatu sistem dalam online maupun lokal. Jadi pengendara bisa menjadi lebih merasa aman atas kendaraannya. Daripada memakai penitipan konvensional jelas lebih baik memilihnya.
Keuntungan dari Menggunakan Parkir Elektronik
Parkir elektronik adalah sistem pengoperasian yang menggunakan teknologi untuk membantu pengendara dalam menemukan tempat parkir sedang kosong, melakukan pembayaran secara non-tunai, dan memantau kendaraan selama dititipkan. Berikut ini beberapa keuntungannya:
-
Memudahkan Pencarian Tempat PenitipanÂ
Dengan sistem elektronik, pengendara dapat dengan mudah menemukan tempat penitipan yang kosong melalui aplikasi mobile atau layar informasi yang terpasang di dalam gedung parkir.Â
Hal ini dapat menghemat waktu dan mengurangi stres saat mencari tempat parkir kosong. Sehingga ini akan membawa dampak perubahan bagus bagi setiap lini kehidupan masyarakat Indonesia.Â
-
Pembayaran Non-Tunai yang Aman dan MudahÂ
Dalam sistem elektronik, pembayaran dilakukan secara non-tunai melalui aplikasi mobile atau kartu uang digital. Hal ini memudahkan pengendara dalam melakukan pembayaran dan menghindari risiko kehilangan uang tunai atau kembalian yang tidak sesuai.
Tentu berguna sekali bagi masyarakat modern yang serba ingin cepat dan praktis. Parkir elektronik akan mempermudah untuk dapatkan hal itu, bahkan hanya dengan tap tap pada kartu saja.
-
Meningkatkan Keamanan Kendaraan
Sistem elektronik dilengkapi dengan CCTV dan sensor khusus memantau kendaraan selama menitipkan. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan mengurangi risiko pencurian atau kerusakan pada kendaraan yang sedang kalian titipkan.
-
Mengurangi Kemacetan dan Polusi UdaraÂ
Dengan menggunakan sistem elektronik, pengendara dapat dengan mudah menemukan tempat sedang kosong sehingga mengurangi waktu berkendara. Serta tidak perlu dan mengurangi kemacetan di jalan raya.
Selain itu, sistem tersebut juga dapat mengurangi polusi udara karena pengendara tidak perlu mengelilingi gedung parkir untuk mencari tempat parkir kosong. Jauh lebih efektif dan efisien untuk bisa kalian lakukan.
-
Meningkatkan Efisiensi dan ProduktivitasÂ
Dengan menggunakan sistem elektronik, pengendara dapat mempercepat waktu penitipan dan pembayaran. Sehingga menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas dalam urusan keperluan mereka, baik pekerjaan atau apapun itu.
Selain itu, pengelola gedung juga dapat meningkatkan efisiensi operasional karena dapat memantau jumlah kendaraan yang memarkir dan mengoptimalkan penggunaan ruang kosong. Sehingga bisa lebih hemat ongkos bayar petugas keamanan.
Banyak keuntungan yang bisa didapatkan ketika kalian memilih gunakan parkir elektronik serta pemilik usaha itu sendiri. Sehingga ada waktu yang dibeli sehingga membuat tingkat stres semakin menurun beserta keamanan meningkat.
Kecanggihan memang akan membawa ke arah hal positif selama dilakukan dengan baik dan benar. Itulah yang bisa diberikan oleh sistem penitipan kendaraan baru tersebut. Sementara itu ada banyak jenis pilihannya.
Berikut Ini Jenis-jenis Parkir Elektronik
Parkir atau penitipan kendaraan bermotor elektronik merupakan solusi paling pas sekarang, berikut beberapa jenis pilihan yang umum digunakan, kalian harus mengetahuinya ketika memiliki kebutuhan akan itu, selain itu bisa menambah wawasan.
-
Penitipan Kendaraan Bermotor Elektronik di Jalan Raya
Memungkinkan pengguna untuk mencari lokasi parkir kosong di sepanjang jalan raya dan membayar biaya secara elektronik. Sistem elektronik ini biasanya dilengkapi dengan sensor yang dipasang di tiang gedung atau di lantai.
Sementara informasi tentang lokasi kosong dapat diakses melalui aplikasi atau layar monitor yang terpasang di sekitar lokasi parkir. Biasanya petugas akan memberitahukan sebelum atau sesudah memasuki lokasi atau wilayah terkait.
-
Parkir Elektronik di GedungÂ
Sementara itu ada pilihan di gedung, dan menggunakan sistem multi-lantai. Sistem tersebut biasanya dilengkapi dengan sensor yang dipasang di setiap ruang penitipan, dan informasi tentang lokasi kosong.
Dapat diakses melalui aplikasi atau layar monitor yang terpasang di lobi gedung parkir. Pengguna dapat memilih lokasi kosong yang tersedia dan membayar biaya parkir secara elektronik melalui metode pembayaran apapun.
-
Penitipan Kendaraan Bermotor Berbasis RFID (Radio Frequency Identification)
Menggunakan teknologi RFID guna mengidentifikasi kendaraan dan membayar biaya parkir. RFID tag dipasang pada kendaraan, dan saat kendaraan memasuki lokasi parkir, sensor akan membaca tag tersebut.Â
Lalu data akan dikirimkan ke sistem parkir elektronik. Biaya tagihan akan secara otomatis dipotong dari saldo RFID tag yang terpasang pada kendaraan. Biasanya dilakukan pada membership tertentu di apartemen dsb.
-
Parkir Elektronik Berbasis Smartphone
Memungkinkan pengguna mencari lokasi kosong hanya dengan smartphone, tentu ini akan butuh sensor pada setiap ruang penitipan kendaraan bermotor. Pengguna juga dapat membayar biaya langsung dari aplikasi terkait tanpa cash.
Mungkin masih akan ada pengembangan lain yang bisa kalian temukan, sekarang jaman semakin dibuat mudah agar manusia dapat beraktivitas lebih praktis. Itulah yang juga diterapkan pada penitipan kendaraan bermotor.
Tantangan dan Kendala di Indonesia


Penerapan parkir elektronik di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan kendala. Sebab ada banyak hal yang berbeda di Indonesia dengan negara lain. Terutama negara pengadopsi sistem penitipan kendaraan tersebut.
Kendala pertama jelas infrastruktur kurang memadai, masih banyak wilayah belum dilengkapi dengan sensor atau teknologi terkait. Di samping itu jika mau diusahakan oleh pihak terkait, tentu biaya akan makin membengkak.
Ditambah lagi belum adanya akses internet serta teknologi merata serta kencang di seluruh Indonesia. Membuat pilihan menjanjikan ini tidak akan mudah diimplementasikan pada beberapa tahun ke depan untuk masyarakat Indonesia.
Sementara itu juga penerimaan atas teknologi tidak dibarengi dengan melek teknologi masyarakat. Memang mungkin akan ada yang senang khususnya generasi milenial dan Z, tapi tidak untuk orang tua atau lansia.
Ditambah belum adanya kebijakan peraturan mengenai penerapan sistem parkir elektronik, membuat banyak pihak belum berani menerapkan itu. Sebab ada ketakutan akan melanggar larangan dari pemerintah dalam menjalankan bisnis pribadi mereka.
Mengatasi masalah tersebut tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, sebab pihak yang terlibat adalah seluruh masyarakat Indonesia. Jadi harus ada padu padan dari semua orang agar bekerja sama mengatasi masalah tersebut ramai-ramai.
Baca juga : Emergency Tools di Kendaraan yang Wajib Dibawa
Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus berkolaborasi dalam meningkatkan infrastruktur, akses internet, sosialisasi, dan edukasi dalam penerapan. Sehingga parkir elektronik pasti akan bisa terimplementasikan secara sempurna di dalam masyarakat luas Indonesia.