Banyak pengguna belum tahu fungsi jalur penyelamatan di jalan tol meskipun sering melaluinya. Tidak sedikit yang mengira jika lintasan tersebut hanya untuk menepi saja tanpa ada fungsi lainnya.
Baca juga: Catat! Ini Dia 12 Tips Membeli Motor Bekas Anti Rugi
Padahal, lintasan tersebut sangat berguna untuk mengatasi kejadian rem blong pada mobil atau kendaraan yang melintas di jalan tol. Terlebih, lintasan tersebut dirancang berupa jalan menanjak dan dilengkapi pasir.
Agar Anda lebih jelas dalam memahami fungsi dari lintasan penyelamatan di tol, silahkan simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Fungsi Jalur Penyelamatan di Jalan Tol


Seperti telah disinggung sebelumnya, jalur penyelamatan yang ada di tol digunakan untuk mengurangi atau menghentikan laju kendaraan jenis apa saja yang mengalami rem blong.
Biasanya, titik ini akan ditemui pada area dengan perbukitan atau daerah dengan kontur naik dan turun. Jadi, setiap ada turunan di jalan tol tersebut, maka harus ditempatkan satu lintasan penyelamatan.
Di Indonesia sendiri titik penyelamatan sering ditemukan dalam tol Trans Jawa dan jalur Pantura. Wajar saja karena kedua jalan tersebut sering ditemukan kontur jalanan naik dan turun
Cara Kerja Jalur Penyelamatan di Jalan Tol
Setelah mengetahui fungsi jalur penyelamatan di jalan tol, Anda juga perlu tahu bagaimana cara memanfaatkan lintasan ini. Pada prinsipnya, lintasan penyelamat dibuat menanjak dengan posisi menyerong ke sebelah kiri jalan.
Dengan posisinya yang menanjak, yang melaju ke arahnya bisa secara perlahan berkurang kecepatannya dan berhenti. Tidak hanya untuk mobil saja, jalur ini juga bisa untuk bus, truk, dan sebagainya.
Lintasan penyelamat ini memiliki bagian dasar yang terbuat dari pasir atau bebatuan kecil. Material inilah yang berperan penting dalam meredam laju kendaraan mobil saat melintasinya.
Cara Memanfaatkan Jalur Penyelamatan di Jalan Tol


Jika ingin menggunakan lintasan ini, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Hal itu demi menjaga keselamatan berkendara bagi diri sendiri dan orang lain. Adapun langkah-langkah menggunakan lintasan darurat yang bisa Anda pahami dengan benar adalah sebagai berikut:
- Saat Anda mendapati mobil dalam keadaan rem blong, tidak perlu panik. Cukup berkendara seperti biasa sembari menurunkan kecepatan menggunakan engine brake.
- Jika sudah, pastikan Anda berada pada sisi sebelah kiri jalan.
- Tunggu momentum Anda menemukan lintasan penyelamatan di depan.
- Jika sudah, arahkan mobil Anda ke lintasan tersebut lurus tanpa dibelok-belokkan.
- Nantinya, mobil akan semakin melambat dan akhirnya berhenti di jalur tersebut.
Setelah mobil berhenti, Anda bisa langsung melakukan perbaikan pada rem sendiri atau memanggil bantuan agar rem di mobil Anda segera diperbaiki.
Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Jalur Penyelamatan
Mengingat pentingnya lintasan ini dalam upaya penyelamatan, maka ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh para pengguna jalan tol. Berikut ini ulasan peraturan di jalur penyelamatan tersebut antara lain:
-
Dilarang Berhenti
Hal pertama yang tidak boleh dilakukan pada area lintasan penyelamatan adalah berhenti. Area tersebut harus benar-benar bersih dari aktivitas apapun karena mobil yang mungkin menggunakannya akan datang dengan kecepatan tinggi.
Peraturan ini biasanya sering diabaikan oleh para pengguna tol dalam negeri. Banyak orang berhenti pada area tersebut dengan tujuan berfoto bersama atau mengambil gambar pemandangan.
Jika dibiarkan, hal ini tentu akan berbahaya karena tidak sesuai fungsi jalur penyelamatan di jalan tol. Tidak saja bagi mobil yang akan menggunakannya, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
-
Berjalan Lambat
Jika berada dekat lintasan darurat, sebaiknya berjalan segera agar tidak terjadi benturan dengan mobil yang akan menggunakannya. Pastikan juga tidak terlalu ke sisi kiri karena juga bisa berpotensi benturan.
Berikut Jenis-Jenis Jalur Penyelamatan Tol


Pada praktiknya, ada beberapa titik penyelamatan tol yang bisa kita temui di Indonesia. Setiap jenis diimplementasikan berdasarkan tingkat kelandaian suatu jalan. Berikut adalah beberapa jenis dan penjelasan lengkapnya untuk Anda :
-
Kelandaian Tanjakan
Lintasan ini akan membentuk sebuah tanjakan setelah adanya turunan pada jalan tol sehingga mobil akan dipaksa naik melewati dasar berupa pasir. Seketika mobil akan melambat dan berhenti.
Jalur ini adalah yang paling umum digunakan karena sesuai dengan fungsi jalur penyelamatan di jalan tol yang mana mampu menangani kendaraan lepas kendali atau rem blong.
-
Kelandaian Turunan
Selanjutnya, kita juga bisa menjumpai sebuah lintasan darurat dengan kelandaian turunan. Dengan material pasir dan juga lintasan panjang, jalur ini efektif mengatasi rem blong pada kendaraan bermuatan besar.
-
Kelandaian Datar
Jenis jalur penyelamatan tol ketiga yaitu jenis kelandaian datar. Artinya, lintasan setelah turunan berupa bidang datar dengan material pasir dan kerikil di bagian bawahnya.
Meski datar, landaian ini sudah bisa menjalankan fungsi jalur penyelamatan di jalan tol dengan menahan kecepatan dan menghentikannya.
-
Jalur Penyelamatan Tumpukan Pasir
Terakhir, ada juga lintasan darurat dengan tumpukan pasir pada bagian ujungnya. Fokus utamanya adalah pada banyaknya tumpukan pasir yang digunakan sehingga fungsi jalur penyelamatan di jalan tol bisa lebih efektif.
Berikut Jenis Titik Penyelamatan Lain
Selain jalur penyelamatan berdasarkan bentuk kelandaiannya, ada juga yang dibuat berdasarkan fungsinya. Jenis-jenis tersebut dan penjelasan detailnya antara lain:
-
Emergency Opening
Jenis lintasan emergency yang pertama dinamakan emergency opening. Penamaan jalur ini yaitu U-Turn Emergency dengan penempatan pada 8 titik. Setiap titik memiliki jarak 4 km satu sama lain.
-
Emergency Access
Jenis berikutnya yang dapat memenuhi fungsi fungsi jalur penyelamatan di jalan tol adalah Emergency Access. Jalur penyelamatan ini berupa tangga darurat dengan penempatan di Emergency Opening dan Emergency Bay.
-
Emergency Parking Day
Berikutnya ada Emergency Parking Bay yang ada dalam lintasan tol Jakarta – Cikampek. Total ada 4 tempat parkir darurat tersebut, masing-masing tempat mampu menampung 6 – 7 kendaraan yang mengalami kerusakan.
-
Emergency Exit
Lintasan darurat satu ini akan mengarahkan kendaraan keluar dari jalan tol. Biasanya digunakan ketika terjadi kepadatan yang sulit diurai. Fungsi jalur penyelamatan di jalan tol ini cukup efektif saat mudik.
Pada lintasan darurat jenis ini, terdapat masing-masing 1 pintu pada arah Cikampek dan arah Jakarta. Kendaraan yang berada pada jalur tersebut perlu tahu jika sewaktu-waktu membutuhkannya.
Bagian-Bagian Jalur Penyelamatan Darurat


Pada setiap jalur darurat, terdapat bagian-bagian yang bisa mendukung fungsi jalur penyelamatan di jalan tol tersebut. Dalam hal ini, ada dua bagian yang perlu Anda tahu dan pahami detailnya dengan benar, yaitu:
-
Lajur Pendekat
Bagian pertama atau biasa disebut dengan lajur pendekat adalah sebuah lajur yang dapat mengakomodasi perpindahan dari jalur normal lalu lintas dengan lajur darurat.
Panjang lintasan lajur pendekat setidaknya harus 300 meter. Sementara besar sudut yang terbentuk antara perpindahan lajur pendekat dengan lajur lalu lintas harus seminimal mungkin.
-
Landasan Penghenti
Bagian kedua yang juga penting dalam menjalankan fungsi jalur penyelamatan di jalan tol adalah landasan penghenti (arrested bed). Lajur ini harus dibuat lurus dengan jarak lateral yang mencukupi.
Pastikan desain landasan penghenti tidak menyebabkan material tumpah ke jalanan. Selain itu, permukaan landasan penghenti dan transisi antara jalur normal dan lajur pendekat juga harus rata.
Dengan begitu, tidak ada kerikil yang terlempar ke jalanan saat kendaraan menerjang landasan penghenti tersebut. Hal itu tentu dapat membahayakan pengguna jalan lain yang berada di jalan tol.
Tips Aman Berkendara Sebelum Masuk Tol
Meskipun fungsi jalur penyelamatan di jalan tol bisa digunakan berbagai kendaraan, tetap saja kita ingin berkendara dengan rasa aman. Untuk itu, silahkan simak beberapa tips sebelum masuk tol berikut ini dengan teliti:
- Pastikan mobil Anda sudah terisi BBM secara penuh agar nantinya tidak kehabisan saat berada dalam tol.
- Pastikan saldo e-Toll sudah terisi secukupnya.
- Pompa ban mobil sampai penuh.
- Pastikan rem mobil berfungsi maksimal.
- Pastikan semua lampu menyala dengan baik.
- Terakhir, pastikan pengemudi dalam keadaan sehat dan tidak mengantuk.
Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, risiko terjadinya rem blong bisa diperkecil sehingga berkendara di jalan tol bisa lebih aman. Tentu tujuan kita bepergian adalah untuk bisa mencapai tujuan dengan selamat.
Baca juga: Jarak Aman Mengemudi di Jalan Tol Agar Perjalanan Lancar
Meski segala persiapan sudah kita rencanakan, risiko kendaraan bermasalah tetap saja bisa terjadi. Untuk itu, silahkan pahami fungsi jalur penyelamatan di jalan tol agar bisa menggunakannya saat dibutuhkan.