Kemenhub naikkan tarif ojol diumumkan langsung oleh Direktur jenderal perhubungan darat kemenhub Hendro Sugianto pada Rabu tanggal 7 September 2022. Menurutnya kenaikan tarif tersebut harus dilakukan sebagai imbas dari naiknya harga BBM yang telah diumumkan oleh pemerintah sebelumnya.
Baca juga: Kehadiran Porsche 911 GT3 di Indonesia, Siap Warnai Otomotif
Harga BBM yang mengalami kenaikan memang berimbas pada berbagai macam hal termasuk transportasi umum dan berbagai biaya lain yang berhubungan dengan transportasi. Menurut kementerian perhubungan tarif angkutan termasuk ojol harus dilakukan penyesuaian agar harganya bisa merata sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Kemenhub Naikkan Tarif Ojol Berikut Harganya


Tarif ojol yang dilakukan penyesuaian oleh kementerian perhubungan tersebut sudah diterapkan pada seluruh zona operasional dan dirangkum mengalami peningkatan di sekitar 6 persen sampai 13,33 persen. Kenaikan tersebut mulai berlaku secara efektif pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022 dan sampai saat ini sudah diberlakukan pada hampir semua ojek online.
Untuk harga atau tarif ojek online yang sudah dilakukan penyesuaian oleh pemerintah berbeda-beda dibagi dalam beberapa zona yaitu zona 1, 2 dan 3. Simak berikut ini beberapa penjelasan mengenai pembagian harga tarif ojol sesuai dengan zona yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut.
1. Zona I
Untuk zona yang pertama yaitu mencakup wilayah Sumatera, Jawa di luar Jabodetabek sampai pulau Bali yang merupakan kawasan zona dekat dengan kawasan Ibukota. Untuk wilayah zona I ditetapkan tarif biaya jasa batas bawah mulai dari Rp. 1.850 per kilometer Kemenhub naikkan tarif ojol menjadi Rp. 2000 per kilometer.
Sementara untuk biaya jasa batas atas yang sebelumnya Rp. 2.250 per kilometer naik menjadi Rp. 2.300 per kilometer. Kemudian rentang biaya jasa minimal yang sebelumnya mulai dari Rp. 7.000 sampai Rp. 10.000 namun sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah tarif rentang biaya minimal naik menjadi Rp. 8.000 sampai Rp. 10.000.
2. Zona II
Sementara untuk zona II mencakup wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang sampai Bekasi atau biasa juga disingkat dengan Jabodetabek yang merupakan wilayah Ibukota. Untuk biaya jasa batas bawah yang awalnya hanya Rp. 2.250 per kilometer naik menjadi Rp. 2.550 per kilometer.
Sementara untuk biaya jasa batas atas yang sebelumnya mulai dari Rp. 2.650 per kilometer naik menjadi Rp. 2.800 per kilometer. Kemudian rentang biaya jasa minimal Kemenhub naikkan tarif ojol yang sebelumnya adalah Rp. 9000 sampai Rp. 10.500 naik menjadi Rp. 10.200 sampai Rp. 11.200.
3. Zona III
Untuk zona III mencakup wilayah Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Papua dan sekitarnya yang merupakan kawasan yang jauh dari area Ibukota. Biaya batas bawah yang semula adalah Rp. 2.100 per kilometer naik menjadi Rp. 2.300 per kilometer, sementara biaya batas atas yang semula Rp. 2.016 per km naik menjadi Rp. 2.750 per km.
Sementara biaya jasa minimal yang sebelumnya berada pada angka Rp. 7.000 sampai Rp. 10.000 di wilayah cakupan zona III ini berubah menjadi Rp. 9.200 sampai Rp. 11.000. Jika dilihat dari harganya ketika zona tidak memiliki perbedaan kenaikan yang cukup jauh walaupun harga tersebut pastinya juga memberikan dampak pada pengguna ojol atau pelanggan ojek online.
Orderan Sepi Setelah Kemenhub Naikkan Tarif Ojol
Dilansir dari liputan6.com walaupun tarif mengalami kenaikan namun tidak secara langsung memberikan keuntungan kepada para pengemudi atau driver ojek online. Karena imbas dari Kemenhub naikkan tarif ojol tersebut membuat pengguna ojol berkurang dan orderan ojek online juga menjadi sepi.
Walaupun rata-rata kenaikan tarif ojol berkisar pada harga Rp. 1.000 saja namun kenaikan tersebut jelas memberikan efek yang cukup merugikan kepada pengguna ojol pada kelas bawah. Bahkan menurut salah satu driver ojek online dengan menaikkan harga tarif ojol membuat pendapatan dari driver tersebut anjlok hingga mencapai 20% dibandingkan dengan sebelumnya.
Imbas dari Kemenhub naikkan tarif ojol membuat para pengguna ojek online lebih memilih untuk menggunakan kendaraan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang lebih murah.
Selain dari dampak kenaikan harga BBM yang juga jelas memberikan pukulan besar kepada para driver naiknya tarif ojol yang membuat pelanggan menjadi sepi juga menjadi kekhawatiran para driver ojol.
Walaupun pada daerah tertentu yang merupakan daerah padat penduduk dan sudah terbiasa menggunakan ojol perubahan tarif tersebut tidak memberikan efek yang besar. Di beberapa kota besar menunjukkan bahwa driver ojol yang mendapatkan kenaikan tarif justru mendapat pendapatan yang lebih besar dan penumpangnya juga tidak menurun.
Dampak Kemenhub Naikkan Tarif Ojol


Kenaikan ojol sebelumnya banyak diprediksi pastinya akan menimbulkan kontraproduktif. Walaupun terkesan kenaikan tersebut memberikan keuntungan kepada driver ojol namun sebenarnya kenaikan tarif tersebut bisa memberikan dampak kepada berbagai pihak lainnya.
Salah satunya seperti turunnya permintaan masyarakat yang kemudian akan mengurangi intensitas penumpang dan mengurangi pendapatan driver. Selain itu para pelanggan ojol yang terkena imbas kenaikan harga tarif ojol juga kemungkinan akan berpindah mode transportasi menjadi transportasi umum maupun kendaraan roda dua.
Selain itu UMKM mitra layanan yang melakukan pesan antar makanan kemungkinan akan membuat permintaan menjadi berkurang. Dengan Kemenhub naikkan tarif ojol maka kemungkinan orang-orang akan mempertimbangkan kembali untuk membeli makanan atau minuman yang lebih dekat dengan harga kirim yang lebih murah dibandingkan order pesanan jauh.
Namun dampak negatif naiknya tarif ojol tersebut tidak terlalu memberikan efek kepada driver yang beroperasi di kota besar seperti Jabodetabek. Karena kota-kota besar seperti Jabodetabek sudah banyak menggunakan driver sebagai kebutuhan sehari-hari yang instan dan tidak bisa lepas dari keseharian.
Artinya walaupun kenaikan tarif ojol sudah berlaku warga yang semula sudah menggunakan ojol sebagai kebutuhan sama sekali tidak menuntut dan tetap menggunakan ojol seperti biasa. Berbeda dengan kebutuhan ojol di daerah yang tidak menjadi prioritas dan jelas akan memberikan dampak kepada driver yang berada di daerah tersebut.
Strategi Gojek Hadapi Kemenhub Naikkan Tarif Ojol
Sementara dari sisi platform penyedia ojek online Gojek menyambut positif kenaikan tarif ojol yang diberikan oleh pemerintah. Gojek menjelaskan bahwa penyesuaian harga tersebut diharapkan dapat membantu mitra driver untuk memenuhi biaya operasional ditengah harga BBM yang mengalami kenaikan.
Gojek juga membersamai para mitra driver untuk terus melakukan inovasi salah satunya untuk meningkatkan pemesanan pada layanan GoFood, GoCar dan GoRide dengan program kolaborasi bersama BTS. Program tersebut menargetkan penggemar BTS yang sudah semakin banyak mengingat popularitas BTS yang saat ini sudah semakin besar.
Dengan kolaborasi berupa program undian bertajuk ‘Pasti Ada Kejutan BTS I Gojek’ tersebut pengguna Gojek bisa mendapatkan hadiah merchandise eksklusif dengan menyelesaikan misi. Setiap kali pelanggan memanfaatkan layanan bepergian dengan Gojek atau memesan makanan akan diberikan level untuk bisa mendapatkan hadiah dari BTS.
Dengan kolaborasi tersebut diprediksi bisa meningkatkan jumlah order dan kemudian bisa memberikan dampak positif kepada semua mitra driver. Selain itu Gojek juga menyediakan berbagai voucher dan promo untuk paket berlangganan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan.
Target pelanggan untuk promo dan voucher dikhususkan untuk pengguna Gojek di kota-kota besar yang penggunanya sudah terbiasa menggunakan Gojek. Dengan begitu kemungkinan meningkatnya pelanggan juga semakin besar untuk driver di kota besar seperti area Jabodetabek.
Salah satu fitur terbaru dari Gojek yang juga bisa dimanfaatkan di tengah naiknya harga BBM ini adalah GoTransit. Dengan layanan tersebut anda bisa bepergian dengan memilih rekomendasi rute tercepat ataupun termurah dengan memanfaatkan berbagai moda transportasi bisa menanggulangi Kemenhub naikkan tarif ojol.
Untuk pengguna Gojek anda juga bisa mendapatkan promo potongan harga atau promo berlangganan paket pulang pergi menuju stasiun kereta seharga Rp. 5.000. Pada paket berlanggan tersebut juga berisi cashback senilai Rp. 36.000 untuk 12 kali perjalanan memakai GoRide.
Bahkan Gojek juga memberikan promo berlangganan untuk GoFood plus yang bisa memberikan berbagai kemudahan kepada penggunanya. Selain itu anda juga bisa mendapat paket voucher komuting anti bosan, voucher kebutuhan harian, voucher makan, nonton sampai belanja di mall.
Baca juga: Sejarah MotoGP, Perjalanan Panjang Kompetisi Hingga Sekarang
Mode hemat bisa diaktivasi pada setiap pesanan yang menyediakan fitur mode hemat atau termasuk dalam kategori mode hemat. Dengan berbagai fitur yang ada walaupun kemenhub naikkan tarif ojol, Gojek tetap akan bertahan dan bisa meningkatkan pendapatan driver.