Anda sedang mencari cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca? Berita kasus kejahatan ini memang terus bermunculan. Polisi banyak menangkap komplotan pencuri yang berhasil menggasak barang berharga dan uang ratusan juta yang tertinggal di dalam mobil.
Baca juga: Dampak Sering Ngecas Ponsel Pakai Power Output Mobil
Sebagai pemilik mobil, ternyata Anda tidak cukup dengan pintar mengemudikan atau mengerti rambu lalu lintas. Persoalan menjaga keamanan diri serta barang bawaan juga penting. Orang dengan kendaraan roda empat banyak menjadi target incaran pencuri.
Seperti Apa Modus Operandi Pencurian Pemecahan Kaca?
Aksi pencurian menjadi salah satu tindak kejahatan paling banyak terjadi di Indonesia. Beragam faktor penyebab, mulai dari permasalahan ekonomi, kenakalan remaja, pengaruh lingkungan tidak sehat, gangguan kleptomania, dan masih banyak lagi.
Adapun pelaku ternyata tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Anak-anak di bawah umur sampai lanjut usia ditemukan kasus kriminal berupa pencurian. Hal ini seharusnya menjadi alarm bagi Anda untuk berhati-hati dan perlu mengetahui cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca.
Seolah berbanding lurus dengan perkembangan zaman, modus operandi pencurian juga semakin meningkat. Selalu ada trik baru yang digunakan pelaku untuk berhasil menggasak barang berharga maupun uang korban. Salah satunya memecahkan kaca.
Tujuan utama merusak kaca mobil bukan untuk membawa kabur kendaraan Anda, melainkan barang berharga di dalamnya. Maka dari itu, sekalipun bukan tipe terbaru, mobil Anda tetap berpotensi menjadi incaran empuk para pencuri dengan modus ini.
Aparat hukum sebenarnya telah menerapkan cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca, namun belum sepenuhnya berhasil. Terbukti masih ada saja kasus terbaru yang ditemukan. Padahal, patroli serta sanksi pidana sudah ditegakkan.
Apabila dilihat, aksi pembobolan ini memang terus mengalami modifikasi. Apabila dahulu menggunakan batu, sekarang sudah ada yang menggunakan busi atau obeng. Tindak kejahatan tidak dilakukan sendirian, mereka biasanya berkelompok.
Sebagaimana kasus di Jakarta Utara, sekelompok pencuri terdiri dari 4 pelaku menjalankan aksi pecah kaca mobil. Mereka hanya membutuhkan waktu 10 menit sampai berhasil menggondol aksesoris mobil, berbekal obeng plus dan minus.
Ada juga yang memanfaatkan busi, kemudian membasahinya dengan ludah untuk merusak kaca. Aksi tersebut bahkan mampu menaklukkan mobil yang dipasangi alarm pengaman. Maka dari itu, cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca tidak hanya penting bagi kepolisian.
Namun, terutama Anda pemilik mobil yang perlu ekstra berhati-hati. Jangan sampai barang berharga atau aksesoris mobil raib dibawa pencuri karena kelalaian.
Bagaimana Cara Mencegah Aksi Pencurian Pemecahan Kaca?


Berikut beberapa cara dalam mencegah aksi pencurian pemecahan kaca yang bisa Anda lakukan saat mengendarai mobil. Upaya sepele ternyata bisa menyelamatkan dari tindak kejahatan.
-
Jangan Meninggalkan Barang Berharga
Anda sering meninggalkan tas, laptop, uang atau barang berharga lainnya di mobil? Mulai sekarang perlahan ubah kebiasaan tersebut. Sebab cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca paling dasar adalah menghilangkan umpan bagi pencuri.
Sebelum melancarkan aksinya, mereka tentu melakukan pengamatan terlebih dahulu. Mobil mana yang dapat menjadi target. Jangan pancing mereka dengan meletakkan barang berharga, sementara Anda tidak ada di dalam mobil.
Apabila terlalu repot untuk membawanya bersama Anda, pastikan ada rekan perjalanan yang menemani. Sehingga saat harus keluar, ada yang bisa menjaga di dalam mobil. Jika tidak memungkinkan, taruh barang di tempat tersembunyi, misal di kompartemen.
-
Pasang Alarm Pengaman
Cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca dengan memiliki pengaman, seperti alarm yang sirinenya akan berbunyi ketika tersentuh atau mengalami benturan keras. Tergantung pengaturan sensitivitas dari sensor. Hal ini apabila Anda memasang alarm tambahan, bukan bawaan pabrik.
Mobil keluaran terbaru sebenarnya telah dibekali alarm yang disebut OEM. Fiturnya telah direset sesuai standar perusahaan. Sementara mobil lama, keluaran di bawah tahun 2000 an belum tersedia alarm, sehingga Anda perlu memasang aftermarket.
Alarm ini bisa Anda pasang sendiri maupun meminta bantuan montir di bengkel. Keuntungan aftermarket bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti tingkat kenyaringan sirine, sensitivitas sensor, dan lain sebagainya.
Bagi mobil yang sudah terpasang alarm bawaan, Anda juga bisa menambahkan secara ganda untuk keamanan ekstra. Pada intinya, apapun jenis alarmnya sama-sama efektif menjadi cara dalam mencegah aksi pencurian pemecahan kaca.
-
Gunakan Kaca Film
Pemasangan kaca film membuat isi mobil tidak terlihat jelas dari luar, sebab hanya sedikit sinar berhasil menembus masuk. Selain menjaga privasi, ini juga bisa menjadi alternatif cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca.
Orang yang hendak berbuat jahat akan kesulitan mengintai keadaan kabin dalam kendaraan Anda. Padahal ketika akan membobol, mereka harus memperhitungkan posisi yang tepat agar aksinya berjalan cepat dan mulus.
Selain itu, kaca film juga relatif lebih tebal dibandingkan kaca biasa. Membutuhkan waktu lama sampai pencuri berhasil memecahkannya. Mereka mungkin akan berpikir ulang saat berniat menetapkan mobil Anda sebagai target curian.
Upaya ini juga mampu mengantisipasi tindak pemecahan kaca yang menyalahgunakan safety glass breaker. Alat pemutus safety belt dan kaca apabila terjadi kecelakaan atau keadaan darurat.
Ada banyak jenis kaca film bisa Anda pakai. Harganya cukup beragam sesuai kualitas yang dimiliki. Anda tinggal pilih mana yang sesuai visibilitas dan tidak melanggar peraturan. Bukan sembarang memasang jenis kaca film. Cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca ini bisa Anda terapkan.
Anda perlu tahu bahwa berdasarkan UU Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tingkat kegelapan kaca film tidak boleh melebihi 70 persen di bagian samping, dan tidak lebih dari 40 persen pada sisi depan.
Mengapa ditetapkan peraturan tersebut? Sebab kaca film yang terlalu gelap dapat mengganggu jarak pandang pengemudi saat malam hari. Dampaknya tentu berpengaruh pada keselamatan berkendara.
-
Beri Sedikit Celah Kaca Mobil
Kedengarannya mungkin membingungkan saat Anda disuruh memberi celah kaca saat meninggalkan mobil. Apakah tidak sama dengan membuka pintu bagi pencuri? Ternyata tidak. Justru ini adalah cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca.
Berdasarkan tips pada laman resmi Toyota, Anda harus menyisakan celah sekitar 1 cm. Hal ini membuat ruang dalam bagian mobil tidak kedap, sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk memecahkannya. Pencuri juga tentu kesulitan saat membobolnya.
Sebagaimana diketahui, modus operandi pencurian paling sering adalah dengan meretakkan kaca mobil menggunakan busi. Kemudian mendorongnya hingga pecah. Saat Anda menutupnya secara rapat, maka mudah bagi pencuri untuk merusaknya.
Penggunaan busi ternyata juga dapat mengakali alarm pengaman. Bunyinya yang lirih membuat sensor tidak mendeteksi adanya getaran. Maka dari itu, Anda perlu lebih pintar menjaga keamanan mobil.
-
Parkir Mobil di Lokasi Aman
Cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca lainnya adalah jangan memarkirkan kendaraan di sembarang lokasi. Hal ini sering kali terjadi saat situasi terburu-buru. Apabila Anda meninggalkan barang berharga, maka cari tempat paling aman.
Pilih parkir yang ramai dan memiliki pencahayaan terang jika malam hari. Selanjutnya, pastikan terdapat petugas jaga atau minimal juru parkir yang bertanggung jawab mengamankan. Lebih baik bayar, daripada harta berharga sirna digasak pencuri.
Tidak hanya barang di dalam mobil, kendaraan Anda juga beresiko dibawa kabur apabila lokasi parkir sama sekali tidak aman. Anda perlu ingat bahwa sindikat pencuri mobil cukup berpengalaman.
Apa Hukum Pidana Bagi Pelaku Pencurian Pemecahan Kaca?


Tingginya kasus pencurian mungkin mengundang pertanyaan, tidak adakah ancaman hukum bagi pelaku yang membuat takut? Bahkan residivis seringkali tertangkap kembali dengan kasus pencurian yang sama. Tidak adakah efek jera?
Jangan salah, pemerintah sebenarnya telah menetapkan peraturan sebagai upaya meminimalisir angka kriminalitas di Indonesia. Salah satunya berfungsi sebagai cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca tidak terus terjadi.
Setiap pencuri yang tertangkap dijerat dengan pasal 363 KUHP, yakni hukuman paling lama 7 tahun penjara. Secara logika seharusnya dapat mengurungkan niat setiap orang yang ingin bertindak jahat. Namun, mengapa kasus pencurian tetap marak?
Menjawab permasalahan ini tentu tidak mudah, sebab bukan sesuatu yang sederhana. Ada banyak faktor yang saling berkaitan dan sulit diurai, seperti faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan, penegakan hukum, individu, sampai perkembangan global.
Tidak perlu terlalu jauh mencoba menjadi seorang ahli kriminologi. Anda cukup menjalankan cara dalam mencegah aksi pencurian pemecahan kaca yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jangan menunggu kemalangan terjadi pada diri Anda.
Baca juga: Review Kelebihan Hyundai Creta yang Tidak Dimiliki Mobil Lain
Berbagai tindakan sederhana mungkin tidak dapat menumpas aksi pencurian. Namun, setidaknya mampu mempersulit atau bahkan mengurungkan niat pembobol. Apalagi, cara mencegah aksi pencurian pemecahan kaca bermanfaat bagi diri Anda sendiri.