Pernahkah kalian mendengar bahwa ban bisa kadaluarsa? Sebenarnya anggapan ini kurang tepat, karena biasanya masyarakat Indonesia akan menyebut ban yang sudah berumur sebagai ban kadaluarsa.
Baca juga: Masa Pakai Helm Premium dan Kenali Faktor Kelayakannya Berikut
Faktanya, pada barangnya tak pernah tertulis kapan masa kadaluarsanya atau berakhirnya pemakaian. Dari pabrik hanya menetapkan tahun diproduksinya saja, bisa dilihat pada bagian pinggir barangnya.
Mungkinkah ban bisa kadaluarsa dari awal penggunaannya? Lalu, bagaimana dengan proses penyimpanannya sejak awal sudah diproduksi dan tidak digunakan, apakah itu mempengaruhi proses kadaluarsanya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Cari Tahu Fakta Ban Bisa Kadaluarsa atau Tidak


Pada dasarnya, ban bisa kadaluarsa ini tidak ada, karena tak tertera pada bagian produknya. Produk yang disimpan masih bisa digunakan meskipun tahun produksinya sudah lama.
Memang setiap barang memiliki performanya masing-masing yang dapat mengalami penurunan. Tak terkecuali pada barangnya, dari segi kualitas menurun, misalnya karet yang mengeras membuat performanya berbeda dari awal produksi.
Ban motor maupun mobil tetap tak memiliki masa kadaluarsa, hanya bertuliskan kode produksinya saja. Kode produksi menjadi penanda kapan dibuatnya, sehingga kalian akan mengetahui apakah itu stok lama atau baru.
Meski sebenarnya, tidak ada ban bisa kadaluarsa, namun terdapat masa jaminan. Telah disepakati oleh seluruh pabrik yang ada di Indonesia bahwa masa jaminan berlangsung selama 5 tahun sejak kode produksi.
Berikut 3 Hal yang Menentukan Usia Pemakaiannya
Hal terpenting dan sangat krusial untuk diperhatikan adalah memeriksa usia bannya sejak tahun produksinya. Karena ini akan berhubungan dengan keselamatan para pengendara ataupun orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pastinya kita tidak ingin mengalami kecelakaan, bahkan sampai membahayakan pengemudi lainnya. Berikut akan dijelaskan penentuan usianya berdasarkan pemakaiannya, penyimpanan, maupun belum digunakan, bukan karena ban bisa kadaluarsa.
Usia Saat Dipakai
Usia produknya tak memiliki acuan, tetapi biasanya para produsen menyarankan untuk memperhatikannya dalam masa pemakaian 5 tahun. Faktanya, tidak ada orang yang tepat memprediksinya, sebelum mengetahui bagaimana pemakaiannya sehari-hari.
Misalnya saja, kalian mengemudi dengan buruk yang berakibat pada usianya semakin berumur pendek. Setelah 5 tahun jika ban masih layak digunakan, kalian perlu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk melihat kualitasnya.
Dipasang tapi Tidak Digunakan
Usia produk yang sudah dipasang pada kendaraan, namun belum digunakan atau didiamkan. Ternyata bisa mempercepat kerusakan, bukan membuat ban bisa kadaluarsa, karena beban kendaraan menindihnya sehingga mempengaruhi kualitas barangnya.
Kalau kalian lihat truk besar di jalanan, terdapat ban yang dipasang namun tak digunakan. Dalam kata lain, hanya satu bagian yang melakukan kontak di jalan dan menjadi penopangnya.
Hal tersebut menyebabkan adanya ketidakmerataan perlakukan yang membuat sisi tak digunakan lainnya menjadi lebih cepat rusak. Sebaiknya lepaskan saja dan disimpan, jika memang tidak ingin dipakai berkendara.
Usia Ban Saat Disimpan
Belum bisa dipastikan berapa tepat usianya jika disimpan saja, namun kalian tetap harus menjaga kualitasnya dengan baik. Adapun demikian, membuatnya menjadi lebih terjamin karena penyimpanannya juga benar.
Apabila penyimpanannya baik, maka mampu bertahan dari usia enam sampai 10 tahun dari masa produksi. Walaupun secara rata-rata, banyak produsen mengatakan masa pemakaiannya hingga 5 tahun.
Namun, apabila ban tidak digunakan dan disimpan dengan baik, maka usianya bisa lebih lama. Oleh karenanya, penting untuk memberikan perawatan secara rutin ataupun selalu mengecek kondisi barangnya.
Dari penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan jika usianya ternyata dilihat dari proses produksinya dan dari segi pemakaiannya oleh pengendara. Bagaimana? Apakah kalian sudah memahaminya sekarang?
Begini Cara Mudah Membaca Kode Produksi Ban
Lalu dimana kita bisa mengetahui kode produksinya? Hal ini sangat mudah, kalian bisa melihat angkanya pada produknya, contohnya saja terdapat penulisan angka 2523 yang tercetak jelas.
Keempat angka tersebut memiliki makna atau kode untuk dibaca dengan mudah. Dua angka pertama yakni 25 menandakan ban diproduksi pada minggu ke 25, sementara angka selanjutnya ialah tahun produksi.
Oleh karenanya, dapat dikatakan produk itu dibuat pada minggu ke 25 tahun 2023. Untuk mengetahui berapa usianya, kalian hanya cukup melihat kode produksinya saja pada barangnya.
Sehingga, tidak perlu membuat kalian bingung mengenai ban bisa kadaluarsa. Karena pada dasarnya, ini tak ada, meski begitu, para pengguna juga harus tetap memperhatikan kondisi fisiknya agar lebih awet digunakan.
4 Perawatan yang Bisa Kalian Berikan
Sudah dikatakan sebelumnya jika tak ada istilah ban bisa kadaluarsa. Kendati demikian, kalian juga harus melakukan perawatan dengan baik meski sudah melewati masa garansinya dari produsen.
Perawatan dilakukan guna menjaga kondisi ban tetap stabil dan masih layak pakai. Berikut akan dijelaskan bagaimana cara merawat ban agar tetap layak pakai setelah masa garansi habis:
Periksa Tekanan Angin
Kalian bisa melakukan pemeriksaan ini setiap sebulan sekali, banyak sekali tempat yang menyediakannya untuk mengisi tekanan angin. Apabila mengalami kekurangan tekanan angin, maka akan sulit bergerak.
Kesulitan bergerak inilah yang membuat mesin bekerja dua kali lebih berat. Pada bagian sisi telapaknya juga bisa cepat botak diakibatkan tekanan bagian sekitar dindingnya, bahkan berpotensi meledak.
Mengisi tekanan angin harus pas, jangan berlebih, karena akan kurang nyaman ketika digunakan berkendara. Kendaraan semakin sulit dikontrol akibat cengkraman ban tidak menapak sempurna saat berkontak fisik dengan jalanan.
Periksa Bagian Pelek
Apabila bibir pelek pecah, setiap kendaraan tentu akan memperoleh tekanan yang sangat berat sewaktu kejadian. Terdapat kemungkinan mengalami kerusakan, dinding yang benjol ataupun robek, sehingga membuat keseimbangannya dapat berubah.
Kalian harus melakukan balancing, ini merupakan proses penyeimbangan atau penyesuaian titik atas bawah dan kanan kiri ban kendaraan. Bahkan, jika terlalu parah kerusakannya, perlu mengganti pelek.
Harus Balancing
Balancing akan membuat perputarannya pada pelek tetap stabil. Sehingga, kendaraan bisa dijalankan dengan aman, meski berkecepatan tinggi, tanpa pengendara perlu risau terjadi hal tidak diinginkan.
Rutin Melakukan Spooring
Spooring dilakukan guna mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Spooring merupakan proses meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil. Bila suspensinya baik, kerja ban akan semakin ringan dan mempermudah pengendara memberikan kontrol.
Adapun, terdapat pendukung lainnya yang bisa dijadikan sebagai bagian dari perawatan. Berikut merupakan kedua hal yang dapat kalian lakukan untuk memeriksa kendaraan dengan baik agar bisa digunakan:
Cek Kedalaman Alur
Memperhatikan kedalaman alur ban sekitar 1,6 mm yang ditandai dengan tonjolan alur ban TWI (Tread Wear Indicator). Lakukan penggantian apabila sudah sejajar dengan tinggi telapaknya.
Pada beberapa titik, itu juga menjadi penanda tingkat keausan ban. Jika tak merata, maka dapat menjadi masalah untuk bagian kemudi dan suspensi, sehingga pengendara harus melakukan pengecekan.
Cek Tutup Pentil
Memang terkesan sepele dan tidak berhubungan dengan ban bisa kadaluarsa. Faktanya, angin akan keluar melalui pentil apabila tak tertutup sempurna. Jadi, kalian harus mengecek apakah sudah tertutup rapat atau belum.
Perawatan seperti ini bisa dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali atau setara dengan 10.000 km. Tentunya, agar kendaraan kalian selalu siap dan dalam kondisi terbaik untuk menempuh perjalanan.
Tetap Gunakan Kendaraan Meski Jarang Digunakan


Sebelumnya, sudah disinggung mengenai ban yang dipasang tapi tidak digunakan kendaraannya. Apakah kalian merasakan hal demikian? Atau justru sudah melakukannya selama setahun penuh atau beberapa tahun belakangan?
Ban bisa kadaluarsa memang tidak tepat, tetapi kalian tak boleh menyimpannya begitu saja walaupun jarang digunakan. Seringkali beberapa orang kerap berpikir begini, merasa sayang bila digunakan untuk bepergian.
Padahal ini justru akan membuat kendaraan memiliki jarak tempuh yang relatif rendah karena jarang dipakai. Apabila lebih dari tiga tahun, kalian akan merasa tidak nyaman saat memakainya.
Hal tersebut diakibatkan karet yang mengeras atau tak lentur, meski tidak dijadikan patokan ban bisa kadaluarsa. Kelenturan karet akan terus berubah seiring berjalannya waktu, sehingga elastisitasnya pun menjadi semakin berkurang.
Penuaan karet ini mengalami percepatan penurunan bila berada di bawah terik matahari terus-menerus. Karena karet akan teroksidasi yang membuat adanya retakan garis rambut pada kendaraan roda empat.
Oleh karenanya, disarankan untuk menggunakan kendaraannya minimal satu sampai dua kali selama seminggu dengan jarak dekat. Dengan begitu, roda akan mengalami perputaran dan distribusi bobot yang merata.
Lalu, apabila kalian sudah menggunakan selama sepuluh tahun, meski tidak ada ban yang bisa kadaluarsa. Sebaiknya, segera menggantinya, ini sebagai bentuk pencegahan guna membuat kendaraan bisa berjalan secara stabil dan maksimal.
Baca juga: Berikut Ini 6 Jenis Kendaraan Taktis yang Diproduksi Pindad!
Sangat penting untuk pengendara melakukan perawatan dengan baik, serta mengecek adakah kerusakan. Ban bisa kadaluarsa tak bisa dipastikan, namun kalian bisa memberikan perawatannya agar tetap awet.