Penting adanya strategi tekan angka kecelakaan kereta api sehingga bisa menciptakan suasana aman dan nyaman saat menggunakan transportasi ini. Apalagi kereta api merupakan salah satu transportasi yang banyak dimanfaatkan sampai saat ini baik untuk jauh maupun dekat. Ada banyak kelebihan yang ditawarkan sehingga menjadi alasan mengapa banyak orang masih menggunakan transportasi ini.
Baca juga: Memahami Teknologi SPKLU dan Cara Penggunaannya
Namun tidak dapat dipungkiri masih ada kasus kecelakaan kereta api yang menelan banyak korban akibat kelalaian beberapa pihak. Kehadiran strategi tekan angka kecelakaan kereta api diharapkan bisa menjadi solusi atas faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Apabila Kalian masih beranggapan bahwa kehadiran strategi ini tidak penting berikut informasi mengenai peristiwa kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia beserta penyebabnya.
3 Alasan Mengapa Banyak Orang Menggunakan Kereta Api
Ada banyak alasan mengapa banyak orang yang masih menggunakan kereta api untuk bepergian sehingga strategi tekan angka kecelakaan kereta api sangat dibutuhkan. Bahkan kereta api digunakan untuk bepergian dalam dan luar kota. Karena inilah yang dijadikan bahan pertimbangannya yaitu:
Biaya yang Ramah di Kantong
Dibandingkan dengan transportasi pesawat terbang maka kereta api menawarkan tarif yang lebih terjangkau. Jadi sangat cocok untuk Kalian yang ingin bepergian jalur darat tetapi dengan waktu yang singkat. Apalagi kecepatan kereta api dibandingkan transportasi jalur darat lainnya sangat baik sehingga cepat tiba di tujuan.
Pemesanan Tiket yang Mudah
Untuk saat ini proses pemesanan tiket jauh lebih mudah dibandingkan dahulu dimana tidak perlu mengantri di loket stasiun. Apalagi PT KAI sudah menyediakan sistem online sehingga mempermudah kalian untuk memesan kapanpun dibutuhkan. Memesan secara online bisa melalui website resmi maupun aplikasi.
Menawarkan Kenyamanan
Jika kalian ingin menggunakan kereta api untuk bepergian jarak jauh maka tidak perlu khawatir dengan kenyamanannya. Karena saat ini kereta api telah mengalami peremajaan sehingga armadanya semakin baru dan terawat. Bahkan untuk kelas ekonomi saja sudah terpasang full AC sehingga tidak gerah Karena.
Untuk kelas eksekutif tempat duduknya telah beralaskan busa dan ditata seperti pesawat terbang. Bahkan untuk kelas bisnis dan ekonomi bangku juga dilapisi kulit sehingga empuk. Tidak heran jika saat ini kereta api masih menjadi salah satu transportasi yang digunakan oleh masyarakat sehingga strategi tekan angka kecelakaan kereta api sangat dibutuhkan demi keamanan dan kenyamanan.
3 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kereta Api
Saat berbicara mengenai strategi tekan angka kecelakaan kereta api maka tidak dapat dipisahkan mengenai penyebabnya. Pastinya terjadi yang kecelakaan dikarenakan beberapa hal yang menjadi penyebab. Penyebab inilah yang harus dicarikan solusinya sehingga angka kecelakaan menjadi menurun, inilah beberapa hal yang menjadi penyebabnya yaitu:
Kesalahan Manusia
Salah satu penyebab mengapa terjadinya kecelakaan kereta api karena adanya human error seperti masinis tidak melaksanakan standar prosedur operasi sampai dengan melanggar kecepatan. Terdapat juga masalah akibat pengaturan dinas yang kurang baik bahkan terjadinya kelelahan fisik. Karena faktor fisik ini bisa menentukan human error dimana masinis tidak istirahat cukup saat mengoperasikan kereta sehingga mengantuk.
Terjadinya Kerusakan pada Sarana dan Prasarana
Salah satu strategi tekan angka kecelakaan kereta api adalah dengan memperhatikan sarana dan prasarana. Karena kerusakan sarana dan prasarana menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan.
Kerusakan yang terjadi juga beragam seperti pada sistem komunikasi, tidak berfungsinya pengereman, sistem persinyalan, kerusakan pada kecepatan lokomotif, sampai dengan kondisi rel yang tidak bagus Tentunya permasalahan ini adalah yang sering muncul sehingga efeknya merugikan. Salah satunya adalah masinis tidak bisa memperkirakan kecepatan kereta ketika melewati sistem sinyal serta rel yang kondisinya sedang rusak.
Tidak Tersedia Palang Pintu
Penyebab lainnya yang berakibat fatal yaitu penyeberangan kereta api tidak memiliki palang pintu. Padahal palang pintu merupakan perangkat peringatan dimana hal ini bisa menyebabkan tidak adanya pengaman saat kereta api melintas. Hal ini mempermudah para pengemudi kendaraan yang tidak sabar untuk menerobos palang pintu tersebut sehingga terjadilah kecelakaan akibat kereta tidak bisa mengerem mendadak.
Peristiwa Kecelakaan Kereta Api di Indonesia dengan Korban Terbanyak
Alasan mengapa pentingnya kehadiran strategi tekan angka kecelakaan kereta api karena di Indonesia telah terjadi beberapa kali kecelakaan besar. Pastinya dari peristiwa ini muncul korban yang sangat banyak sehingga bisa dijadikan pelajaran. Berikut beberapa peristiwa kecelakaan kereta api di Indonesia yaitu:
Kecelakaan di Bintaro
Peristiwa kecelakaan ini adalah yang paling parah dalam sejarah kereta api di Indonesia dibandingkan lain. Pada tanggal 19 Oktober 1987, kereta api Tanah Abang-Merak dan kereta api lokal Rangkasbitung-Tanah Abang bertabrakan kedua lokomotifnya di kawasan Bintaro. Akibat peristiwa ini menelan banyak korban mencapai 134 korban tewas.
Kecelakaan di Brebes
Kecelakaan ini terjadi pada tanggal 25 Desember 2001 tepatnya KA mpu jaya menabrak KA gaya Baru malam Selatan yang sedang menunggu di stasiun ketanggungan Brebes. Akibat peristiwa ini sebanyak 45 orang tewas dimana penyebabnya adalah tabrakan antara KA empu jaya dan gaya Baru malam di stasiun ketanggungan Barat.
Terjadinya kecelakaan ini murni akibat kesalahan manusia dimana terungkap dalam gelar perkara hasil investigasi tim pusat laboratorium forensik.
Kecelakaan Surabaya Membara
Terjadi pada tahun 2018 tepatnya saat peringatan hari pahlawan kecelakaan ini disebabkan karena kelalaian manusia. Pada saat pementasan drama kolosal Surabaya membara banyak penonton yang menonton di viaduk yang merupakan jalur kereta api yang masih aktif.
Kemudian tiba-tiba melintas sebuah KA lokal yang akan melewati viaduk untuk bisa masuk ke stasiun Surabaya kota. Penonton yang pada saat itu berada di atas viaduk panik melompat ke bawah viaduk yang tingginya mencapai 7 meter.
Akibat kecelakaan ini 3 orang dinyatakan meninggal dan 20 orang luka-luka. Padahal saat itu kereta api sudah membunyikan semboyan 35 saat melintas di viaduk. Hal inilah yang menyebabkan pihak terkait harus mencari strategi tekan angka kecelakaan kereta api.
Strategi Tekan Angka Kecelakaan Kereta Api yang Efektif
Strategi tekan angka kecelakaan kereta api sebenarnya sangat diperlukan mengingat ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Salah satunya seperti perilaku pengguna kendaraan yang buruk serta kondisi perlintasan yang bervariasi sehingga menimbulkan kecelakaan antara kereta api dengan kendaraan.
Padahal kecelakaan lalu lintas di perlintasan merupakan pengingat bahwa harus memprioritaskan perjalanan kereta api sebab tidak bisa berhenti secara mendadak. Apalagi banyak kasus kecelakaan dikarenakan pengguna jalan tidak mematuhi aturan yang berlaku sehingga perlu untuk para pengendara mematuhi aturan lalu lintas agar bisa menghindari bahaya kecelakaan di perlintasan kereta api.
Salah satu strategi tekan angka kecelakaan kereta api adalah dengan memasang videotron di perlintasan pada lalu lintas. Nantinya videotron akan menayangkan sosialisasi dan bahaya yang ditimbulkan jika ada pelanggaran di perlintasan kereta api sehingga diharapkan masyarakat bisa tertib berlalu lintas saat melintas di perpotongan sebidang.
Lalu diharapkan pemerintah bisa menyusun anggaran untuk mendukung peningkatan keselamatan masyarakat dengan membuat jalan atau jalur layang. Jadi tidak ada lagi orang melintas terutama di titik yang rawan kecelakaan.
Strategi tekan angka kecelakaan kereta api lah ini yang bisa dicontoh seperti penggunaan early warning system pada beberapa lokasi perlintasan sebidang di Jawa Timur. Sistem ini akan memberikan peringatan sekaligus mendeteksi dini pada perlintasan sebidang melalui sirine maupun lampu peringatan saat kereta datang.
Selama 2022 Angka Kecelakaan Kereta Api Mengalami Penurunan
Sampai saat ini strategi tekan angka kecelakaan kereta api masih dibutuhkan walaupun pada tahun 2022 angka kecelakaannya mengalami penurunan mencapai 0,18%. jadi pada tahun 2022 hanya ada 3 kasus dibandingkan di tahun sebelumnya yang mencapai 5 kasus.
Apalagi saat ini kementerian perhubungan tengah fokus mewujudkan angka Zero kecelakaan perkeretaapian mengingat sebelumnya angka kecelakaannya sempat meningkat.
Jika dilihat dalam rasio kejadian kecelakaan kereta api telah mengalami penurunan untuk per 1 juta KM tempuh. Jadi diharapkan pada tahun 2023 ini bisa mengalami penurunan sehingga membuat keselamatan perkeretaapian lebih baik.
Apalagi pihak kementerian perhubungan juga melakukan berbagai macam perbaikan dan peningkatan layanan sehingga masyarakat bisa aman dan nyaman saat menggunakan transportasi ini.
Baca juga: Pertamax Green 95, Bahan Bakar Kendaraan Saat Ini
Serta kecelakaan sepanjang 2022 sebagian besar faktor terjadinya karena mengalami anjlokan. Walaupun mengalami penurunan bukan berarti pihak kementerian perhubungan tidak memikirkan strategi tekan angka kecelakaan kereta api sebab targetnya sampai di titik nol.
