Truk listrik belum ideal di Indonesia, hal ini disampaikan oleh Moses Kosasih, Deputy Business Operation Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Meskipun truk listrik sudah mulai dipamerkan, namun masih terasa asing karena tidak begitu banyak orang yang tahu.
Baca juga : Konsep Bugatti Truck yang Belum Sempat Terealisasikan
Hal ini wajar saja, karena tidak semua masyarakat mendatangi pameran otomotif kecuali benar-benar tertarik dengan hal tersebut. Selain itu, peran truk konvensional atau dengan bahan bakar bensin masih tidak bisa digantikan begitu saja oleh truk listrik saat ini.
Sebagai kendaraan besar yang digunakan untuk mengangkut beban berat, truk membutuhkan banyak bahan bakar terutama untuk sekali gas saat membawa beban yang sangat berat. Moses Kosasih menyampaikan “Jika memakai bahan bakar listrik tentu pemakaiannya sangat boros.”
Masih ada beberapa alasan mengapa truk listrik belum ideal di Indonesia yang disampaikan oleh Moses Kosasih pada tanggal 14, Maret 2023 tersebut. Meskipun perusahaan otomotifnya sudah mengeluarkan brand truk listrik, namun belum siap diluncurkan karena alasan tersebut.
Namun bukan berarti truk listrik ini tidak ideal di Indonesia. Moses Kosasih menyampaikan “Bahwa hanya belum ideal saja melihat kondisi di Indonesia saat ini. Namun perusahaan otomotifnya sudah siap kapan saja meluncurkan jika kendaraan ini sudah ideal di Indonesia.”
Alasan Truk Listrik belum Ideal di Indonesia


Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Moses Kosasih, terdapat beberapa alasan yang bisa disimpulkan mengapa truk listrik masih belum ideal diluncurkan dan dijalankan. Namun bukan berarti Indonesia tidak pernah siap menuju era elektrifikasi.
Saat ini masih ada beberapa alasan yang membuat truk listrik belum ideal di Indonesia. Namun semua perusahaan otomotif akan berusaha menyingkirkan semua alasan yang membuat kendaraan ini masih belum ideal di Indonesia. Inilah beberapa alasannya tersebut.
-
Belum Dikenal Masyarakat Secara Luas
Alasan paling utama adalah belum dikenal masyarakat secara luas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak semua orang tertarik dengan acara pameran otomotif sehingga tidak selalu tahu ada perkembangan apa saja dari industry ini. Bahkan juga tidak tertarik dengan beritanya.
Alasan truk listrik belum ideal di Indonesia ini juga terjadi karena belum ada urgensi mengapa kendaraan ini harus dikenalkan ke seluruh lapisan masyarakat. Namun meskipun begitu, semua perusahaan otomotif saat ini sudah mulai menyiapkan truk listrik untuk dijual suatu saat nanti.
Sehingga pembuatan kendaraan ini hanya disampaikan melalui berita, tidak berupa informasi yang menjadi himbauan untuk masyarakat beralih ke kendaraan ini. Dari perusahaan otomotif juga belum menggalakkan pemasaran karena masih ada beberapa alasan penting lainnya.
-
Belum Ada Dorongan dari Pemerintah
Belum adanya urgensi pengenalan truk listrik ke seluruh lapisan masyarakat, dengan didasari belum adanya dorongan dari pemerintah. Mungkin saja saat ini pemerintah juga masih belum melihat adanya potensi truk listrik bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat dengan baik.
Apalagi masyarakat sudah terbiasa memakai kendaraan konvensional dengan bahan bakar bensin. Peralihan ke era elektrifikasi ini tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Masih ada beberapa alasan lainnya mengapa truk listrik belum ideal di Indonesia saat ini.
Namun Moses Kosasih mengaku akan segera menggalakkan pengenalan dan pemasaran kendaraan ini, begitu ada dorongan dari pemerintah, karena jika ada dorongan dari pemerintah, mungkin saja masyarakat Indonesia sudah dianggap mampu beralih ke era elektrifikasi tersebut.
-
Sulit Menggantikan Truk Konvensional saat Ini
Kemudian alasan lain mengapa truk listrik belum ideal di Indonesia adalah karena masih sulit menggantikan yang konvensional. Sebenarnya jika dibandingkan dengan bahan bakar listrik, orang-orang lebih menganggap bahan bakar minyak atau bensin harganya lebih murah.
Meskipun sudah ada kenaikan harga bahan bakar bensin, namun masih ada jenis bensin dengan harga cukup terjangkau per liternya, misalnya solar. Biasanya kendaraan konvensional dengan ukuran besar lebih memilih bahan bakar solar karena harganya murah dan dapat lebih banyak.
Sedangkan bahan bakar listrik masih terasa mahal di pikiran masyarakat jika harus dipakai untuk kendaraan. Belum lagi truk sekali gas dengan banyak beban akan menghabiskan lebih banyak listrik. Pasti akan ada pengisian bahan bakar untuk kendaraan ini lebih sering jika pakai listrik.
-
Kendala Komponen Baterai
Selain itu, masih ada kendala di komponen baterai yang membuat truk listrik belum ideal di Indonesia. Komponen baterai yang dipakai untuk truk listrik baru saat ini masih belum begitu sempurna. Komponennya masih biasa saja sehingga tidak bisa membuat lebih hemat.
Sejauh ini masih belum ada penemuan komponen baterai yang mampu digunakan untuk kendaraan besar namun tetap hemat. Meskipun begitu, semua perusahaan otomotif terus melakukan penelitian dan pencarian agar komponen baterai bisa sangat cocok dengan truknya.
Alasan truk listrik belum ideal di Indonesia ini juga membuat perusahaan otomotif tidak berani meluncurkan brandnya. Jika pemakaian bahan bakar masih boros, tentu masyarakat tidak mau memakainya.
-
Masih Ada Kemungkinan Merugikan Perusahaan
Perusahaan yang menjual truk atau menyewakannya juga dirasa akan mengalami kerugian jika memakai kendaraan ini. Biasanya semua perusahaan yang menyewakan kendaraan ukuran besar pasti berusaha menekan pengeluaran bahan bakar bensin.
Jika masih ada kemungkinan boros dalam pemakaian kendaraan ini, pasti perusahaan penyewaan truk masih belum tentu mau menanggungnya. Bahkan dalam percobaan pertama, ada dugaan orang-orang masih akan merasa bahwa truk listrik belum ideal di Indonesia.
Namun hal ini tetap harus dibiasakan bersamaan dengan usaha menemukan cara agar kendaraan ini bisa dipakai dengan hemat. Tujuan utama pembuatan truk listrik adalah agar tidak bergantung pada minyak bumi, melestarikan lingkungan dan tidak merugikan siapapun.
-
Pertimbangan Pemakaian Truk Listrik Jarak Jauh
Juga terdapat pertimbangan mengenai pemakaian truk jarak jauh dengan bahan bakar listrik yang masih terbatas. Kendaraan ini nantinya akan memakai baterai. Sedangkan masih belum tentu baterai tersebut bisa tetap bertahan jika dipakai untuk menyetir jarak jauh.
Risikonya adalah kendaraan ini mungkin saja berhenti di tengah jalan karena daya baterainya sudah habis. Perusahaan juga harus menanggung penggantian baterai terlalu sering sehingga bisa saja mengalami kerugian. Inilah yang membuat truk listrik belum ideal di Indonesia.
Namun masih ada wacana berupa pemasangan stasiun pengisian bahan bakar listrik. Jadi fungsinya sama dengan pom bensin. Ketika kendaraan mati karena daya baterainya habis, bisa langsung melakukan pergantian baterai di stasiun tersebut atau mengisi dayanya kembali.
-
Belum Banyak Perusahaan Otomotif Mengeluarkan Produk Truk Listrik
Memang sudah ada beberapa perusahaan otomotif yang mengeluarkan produk ini, namun tidak semuanya. Hal ini juga turut menjadi alasan mengapa truk listrik belum ideal di Indonesia yang perlu diperhatikan, karena semua orang pasti memiliki brand andalan masing-masing.
Dengan kata lain jika Isuzu sudah mengeluarkan brand ini, orang yang tidak mengandalkan Isuzu masih belum tentu mau memakai brandnya tersebut. Berbeda jika semua perusahaan otomotif sudah mengeluarkan brand ini, seperti saat mengeluarkan kendaraan konvensional.
Alasan utama mengapa tidak semua perusahaan mengeluarkan brand ini adalah karena teknologinya belum benar-benar lengkap. Ada juga yang masih takut menciptakan brand baru yang masih belum tentu terjual dengan baik di Indonesia, mengingat semua alasan sebelumnya.
Namun ada juga perusahaan otomotif yang memilih membuatnya saat ini karena percaya suatu saat nanti brand ini akan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Jadi mereka hanya perlu memasarkan seluas mungkin begitu ada dorongan dari pemerintah memakai kendaraan listrik.
Inilah beberapa perusahaan otomotif yang sejauh ini sudah mengeluarkan brand kendaraaan besar dengan bahan bakar listrik, meskipun hanya dipamerkan dan belum dipasarkan secara luas.
- Mitsubishi Fuso
- Hino
- Isuzu
- Toyota
- Renault
Moses Kosasih percaya bahwa suatu saat nanti Indonesia akan semakin maju ke era elektifitasi. Semua kendaraan sudah mulai memakai bahan bakar listrik untuk mengurangi penggunaan bahan bakar. Apalagi bahan bakar minyak bumi bukan sumber daya yang bisa diperbaharui.
Baca juga : Apa Itu Mobil Dua Gardan dan Apa Saja Kelebihannya?
Meskipun saat ini kendaraan besar seperti truk listrik belum ideal di Indonesia karena beberapa alasan tersebut, namun lambat laun semua orang akan mengenal kendaraan tersebut.