Bagi para pengguna kendaraan roda empat, permasalahan mengenai rem mobil overheat tentu tidak boleh dianggap remeh. Seperti diketahui, perjalanan ke luar kota menggunakan mobil bersama keluarga atau sahabat memang sangat menyenangkan.
Baca Juga: Teknologi Otomotif Terbaru yang Telah Mengguncang Dunia!
Dengan menyusuri setiap sisi pegunungan, maka Anda akan menemukan beragam pemandangan indah yang menyejukkan mata. Tapi walau demikian, tahukah Anda apabila jalanan yang penuh tanjakan dan turunan benar-benar menyimpan potensi bahaya?
Adapun salah satu masalah yang kerap timbul dalam kondisi tersebut yaitu rem mobil overheat. Perlu Anda ketahui, terjadinya rem overheat memang diakibatkan karena penggunaan rem yang terlampau berat.
Semakin berat penggunaan rem, maka secara otomatis akan membuat koefisien geseknya menurun secara drastis dan tidak lagi mampu menahan putaran cakram atau tromol pada rem.
Penyebab Terjadinya Rem Mobil Overheat


Secara umum, kampas rem yang overheat merupakan salah satu penyebab utama rem pada kendaraan bermobil sering blong. Kondisi rem blong ini sendiri akan membuat laju pada mobil tidak bisa dikurangi sehingga sering mengakibatkan kecelakaan bagi pengemudi.
Dalam salah satu kesempatan interview, Nur Imansyah Tara selaku After Sales Division Head Auto2000 memberikan pesan “Hati-hati dengan rem overheat saat berkendara di jalan pegunungan dan jaga kondisi rem agar pengemudi tidak memaksakannya bekerja sepanjang waktu.”
Berbicara soal pengereman pada kendaraan mobil. Tentu Anda perlu tahu bahwa sistem rem ini sendiri disebabkan oleh gaya gesek kampas rem dengan bidang kontak seperti halnya cakram atau tromol.
Apabila panas yang dihasilkan lewat gaya gesek tersebut melewati batas maksimal dari brake dan kampas, maka secara otomatis akan terjadi blong. Dalam hal ini, lantas tahukah Anda apa saja penyebab terjadinya rem mobil overheat?
Perlu diingat, kondisi rem overheat itu tidak terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini pada dasarnya disebabkan karena perilaku pengemudi yang hanya mengandalkan rem utama dalam mengatur laju dan kecepatan mobil di jalan menurun.
Apabila kurva koefisien gesek telah mencapai titik puncak dan melewatinya, maka secara otomatis pengereman akan menjadi blong dan hal ini akan mengakibatkan daya cengkeram bermasalah. Untuk bisa mengatasi hal tersebut, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
Salah satu cara tersebut yaitu dengan menggunakan efek engine brake dengan menurunkan rasio gigi pada bagian transmisi. Walau melakukan cara tersebut, sebenarnya masih ada bagian lain pada sistem break yang terkena panas berlebih yaitu break liquid.
Ketersediaan udara pada sirkulasi minyak ini dapat menyebabkan terjadinya oksidasi dan menghasilkan uap air di mana nanti akan menguap saat panas dan membuat tekanan minyak menurun sehingga pengereman gagal bekerja.
Kualitas Minyak Menyebabkan Rem Mobil Overheat


Apabila di atas telah dijelaskan salah satu penyebab pengereman pada kendaraan mobil bermasalah karena minyak rem, laarena faktor ntas dalam hal ini Anda juga perlu tahu bahwa kualitas dari break liquid benar-benar sangat berpengaruh.
Penurunan kualitas pada minyak rem sebenarnya disebabkan oleh berbagai macam hal. Secara umum, hal tersebut terpengaruh ksuhu atau kadaluwarsa, endapan lumpur pada sistem pengereman, serta karena adanya karat pada perangkat sehingga merupakan senyawa kimia.
Selain beberapa hal di atas, salah satu faktor terbesar yang menyebabkan penurunan kualitas minyak yaitu karena selang berbahan karet di mana sudah tidak fleksibel atau pecah. Sehingga tidak bisa menerima tekanan berat.
Secara umum, kandungan air di dalam brake fluid disebabkan karena adanya sifat higroskopis atau kemampuan dalam proses penyerapan air dari udara. Seperti yang diketahui, kelembaban udara di negara Indonesia cukup tinggi dengan perkiraan rata-rata sampai 80%.
Dengan perkiraan kelembaban yang sampai 80% besarnya, maka akan menjadi sangat wajar jika brake liquid wajib kita ganti setiap 200.000 km atau dengan rentang waktu satu tahun sekali. Penggantian rutin minyak ini akan menjaga titik didih tidak terlewati.
Solusi untuk Mencegah Terjadinya Rem Mobil Overheat


Terjadinya permasalahan pengereman pada kendaraan mobil memang sering membuat pengemudi menjadi panik, namun meski demikian Anda tidak perlu panik karena ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kondisi tersebut.
Cara pertama untuk mencegah Rem Mobil Overheat bisa Anda lakukan dengan memperlakukan rem mobil. Dalam hal ini, Anda diminta untuk tidak menginjak pedal rem pada kondisi yang tidak dibutuhkan.
Hindari untuk tidak mengandalkan rem utama pada kondisi jalan menurun dan sangat disarankan untuk memanfaatkan engine brake dengan menurunkan posisi gigi saat transmisi. Selain itu, kondisi pengereman juga tidak dapat bekerja secara optimal pada saat turun hujan.
Apabila Anda sedang berkendara pada saat hujan turun atau jalan dalam keadaan basah, segera turunkan kecepatan mobil. Selalu sempatkan untuk beristirahat ketika Anda menempuh perjalanan jauh, minimalnya setiap 3-4 jam sekali.
Memberikan waktu istirahat yang cukup pada kendaraan akan membantu sistem rem melepaskan panas sehingga mengurangi risiko terjadinya Rem Mobil Overheat. Selain itu, mobil Anda juga akan lebih awet.
Dari segi teknis kendaraan, Anda dapat mencegah overheat break secara rutin dengan menjalankan service secara berkala. Dalam hal ini, sangat disarankan juga bagi para pengemudi untuk melakukan servis di bengkel-bengkel resmi.
Melalui bengkel-bengkel resmi tersebut, para teknisi secara umum akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada sistem pengereman mobil. Teknisi akan mengecek dari mulai minyak hingga komponen-komponen lain di mana berada di kolong mobil.
Perawatan Roda Agar Mencegah Rem Mobil Overheat


Perawatan kendaraan memang menjadi suatu hal yang sangat penting bagi setiap para pengguna jalan. Semua bagian pada kendaraan tentu menjadi suatu perhatian yang sama, tidak terkecuali dengan area ban.
Selain masalah pengereman, salah satu penyebab terjadi kecelakaan di jalan memang disebabkan karena masalah ban. Gejala nge-lock pada area ban sering muncul karena kampas rem masih menjepit cakram ketika mobil akan dijalankan.
Biasanya, kejadian ini sering dijumpai ketika kendaraan mobil sehabis dipakai kemudian dicuci dan tidak dijalankan kembali dalam waktu yang cukup lama. Hal tersebut memang bisa terjadi karena proses pengeringan yang tidak optimal di area roda.
Untuk perawatannya, para pengemudi memang harus memperhatikan masalah ini dengan cara jangan mencuci komponen seputar roda saat dalam kondisi suhu panas. Perlu diingat, panas berlebih setelah berkendara merupakan tanda adanya masalah pada pengereman.
Perawatan pada area roda sebaliknya rutin dilakukan agar tidak terjadi rem mobil overheat, terlebih ketika kendaraan sering melalui genangan air. Pastikan untuk selalu mengecek cakram dan pelek bebas dari debu yang biasa terakumulasi akibat sisa gesekan kampas.
Secara umum, membersihkan bagian roda memang tidak jauh berbeda ketika Anda mencuci mobil. Cara termudahnya, Anda bisa coba menggunakan air hangat dan sabun. Anda bisa mulai dengan menuangkan 1 sendok teh sabun pencuci ke piring seember air hangat.
Aduk sebentar sebelum dipakai dan semprot bagian roda tersebut dan bersihkan secara merata. Gunakan selalu sikat berbulu halus sehingga tidak terjadi goresan. Kemudian yang terakhir, bilas sampai bersih dan tinggal Anda keringkan.
Untuk hasil yang lebih baik pada pelek-pelek dengan finishing chrome dapat menggunakan cairan khusus pembersih. Cairan khusus ini secara nyata akan membersihkan bekas gemuk di mana sebelumnya menempel secara membandel.
Saat membersihkan area ban, semakin banyak palang dalam pelek biasanya akan lebih sulit untuk dibersihkan. Saat membersihkan jenis pelek satu ini, maka sangat disarankan untuk menggunakan sikat halus sehingga celah di setiap palang dapat terjangkau.
Jika masih saja membandel, maka ulangi proses di atas beberapa kali. Perlu Anda ingat, penggunaan minyak tanah saat membersihkan area bank dapat membuat cat menjadi kusam, sehingga hal ini sangat tidak disarankan.
Paling terakhir, Anda juga perlu memperhatikan kondisi pada ban. Periksa secara rutin apakah terdapat kotoran mengering yang nanti dapat mengganggu laju kendaraan. Kemudian, jangan lupa untuk mengecek tekanan angin.
Setiap pemilik mobil wajib untuk selalu memeriksa tekanan angin ban agar tidak terjadi ban pecah saat di jalan raya. Periksa dengan memastikan tekanan ban apakah sudah sesuai standar yang terdapat pada pilar bawah pengemudi.
Baca Juga: Fakta-fakta Seputar Mobil Listrik, Mobil Masa Depan!
Kemudian yang jarang diketahui, jangan lupa untuk menukar posisi ban secara berkala. Paling baik, menukar posisi setiap ban paling baik dilakukan saat kendaraan sudah menempuh jarak 5000 kilometer. Tindakan ini akan mencegah terjadinya rem mobil overheat tersebut.