Teknologi VVT-i pada mobil memberikan pengaruh yang sangat positif terhadap performa mesin. Karenanya tidak heran jika kemudian teknologi satu ini banyak diadopsi oleh brand otomotif dunia seperti Toyota, Daihatsu dan brand otomotif kelas dunia lainnya.
Baca Juga: Penyebab Tarikan Mesin Terasa Berat dan Cara Mengatasinya!
Dikutip dari berbagai sumber, teknologi otomotif satu ini dipercaya mampu berkontribusi besar dalam efisiensi bahan bakar kendaraan. Bahkan ada juga yang menyebut keberadaannya mampu meningkatkan performa mesin secara signifikan.
Hal ini tentu sangat menarik untuk dibahas. Terlebih lagi bagi Anda para pecinta otomotif. Jika Anda kebetulan menggunakan kendaraan dengan teknologi tersebut, pemahaman terkait teknologi ini akan membantu Anda untuk memaksimalkan fungsinya.
Pada kesempatan kali ini mari dibahas teknologi VVT-i ini secara lebih mendetail agar Anda bisa mengetahui apa saja fungsi dan keunggulannya dibandingkan teknologi lain yang sejenis. Langsung saja, simak penjelasannya sampai tuntas di bawah ini.
Pengertian Teknologi VVT-i pada Mobil


Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, hal pertama yang wajib Anda pahami adalah pengertian dari Teknologi VVT-i itu sendiri. Ada yang sudah tahu apa singkatan dari istilah satu ini? VVT-i adalah kependekan dari Variable Valve Timing Intelligent.
Jika diartikan secara mekanis, teknologi satu ini bisa kita anggap sebagai sebuah mekanisme yang bisa mengubah timing atau waktu pembukaan mesin. Jadi pembukaan katup pada mesin ditentukan ketika piston berada pada langkah hisap buang dan hisap. Tapi terkadang katup intake tidak terbuka bersamaan dengan piston ketika langkah hisap sedang terjadi.
Katup intake ini justru terbuka ketika langkah buang dilakukan. Katup terbuka pada saat piston pada mesin bergerak ke atas. Sedangkan saat itu katup buang masih sedikit terbuka.
Mekanisme inilah yang kemudian dikenal dengan nama valve overlap. Valve overlap inilah yang kemudian menjadi landasan kemunculan teknologi VVT-i.
Valve Overlap dan Fungsi Teknologi VVT-i pada Mobil


Tujuan dari Valve overlap ini adalah meminimalisir terjadinya kevakuman ketika piston bergerak ke bawah. Hal ini sangat sulit untuk diprediksi karena pergerakan piston sendiri memang sangat cepat. Apabila gerakan piston ke arah bawah ini terjadi bersamaan dengan pembukaan katup intake, secara otomatis pergerakan dari mesin mobil akan terhambat.
Ketika panel gas diinjak, secara otomatis rotasi mesin akan meningkat. RPM menjadi naik dan gerakan piston pada mesin jadi semakin cepat. Secara teknis, hal ini akan memberikan hambatan terhadap gerakan piston itu sendiri, ketika piston menuju ke bawah katup intake tidak terbuka secara penuh.
Demi meminimalisir kondisi tersebut, teknologi VVT-i pada mobil kemudian diadaptasi. Salah satu fungsi dari teknologi tersebut adalah memastikan jika katup intake terbuka dalam tempo yang lebih cepat sehingga selaras dengan gerakan piston. Khususnya pada saat kendaraan berada di kecepatan tinggi.
Keberadaan teknologi satu ini memungkinkan aliran udara yang lebih lancar pada silinder mesin. Bagaimana tidak, dengan teknologi VVT-i, katup akan terbuka lebih lebar. Hal ini kemudian akan memaksimalkan langkah hisap pada mesin dan meminimalisir segala jenis hambatan yang menurunkan performa mesin mobil.
Cara Kerja Teknologi VVT-i pada Mobil


Cara kerja teknologi VVT-i ini sebenarnya sederhana saja. Namun ada sedikit perbedaan dibandingkan dengan cara kerja mesin pada umumnya. Lantas bagaimana cara kerja teknologi satu ini pada mesin mobil Anda? Langsung saja ikuti penjelasannya di bawah ini.
1. Pengubahan Sudut Camshaft
VVT-i mengadaptasi konsep pengubahan sudut camshaft. Tujuannya adalah untuk meningkatkan untuk proses pembukaan katup pada mesin. Bagi Anda yang masih awam, Camshaft ini seringkali disebut juga sebagai Poros Nok.
Pada mesin dengan teknologi VVT-i, jenis camshaft yang digunakan jauh berbeda dengan camshaft biasa. Pada mesin berteknologi VVT-i, camshaft yang digunakan memiliki desain sprocket gear dan cam yang terpisah.
2. Mekanisme Sprocket Gear
Sprocket gear adalah roda gigi yang terletak di ujung part camshaft. Komponen satu ini memiliki peranan yang tidak kalah penting, yakni menerima putaran atau rotasi dari timing chain. Di dalam komponen satu ini terdapat sebuah mekanisme camshaft yang lebih khusus.
Jadi komponen sprocket gear pada teknologi VVT-i memungkinkan camshaft untuk diputar sebesar 5 derajat ke arah kanan maupun kiri. Hebatnya, perputaran camshaft ini tidak menyebabkan roda gigi pada mesin mengalami perputaran.
3. Pengaturan Posisi Camshaft Sesuai RPM
Ketika Anda menggunakan teknologi VVT-i pada mobil, posisi camshaft akan diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan performa mesin. Ketika rotasi berada pada RPM yang rendah, Camshaft ini akan berada pada posisi yang rendah.
Sebaliknya jika mesin sedang berada pada rotasi yang tinggi, maka secara otomatis camshaft tersebut akan semakin maju. Dampak positif dari majunya camshaft ini adalah timing pembukaan katup yang terus mengalami peningkatan kecepatan mengimbangi piston.
4. Penggunaan Tekanan Oli Untuk Mengatur Posisi Camshaft
Tidak banyak orang tahu jika teknologi VVT-i ini mengadopsi sistem tekanan oli pada kendaraan. Jadi ketika mesin kendaraan sedang berada pada RPM tinggi, maka secara otomatis tekanan oli yang ditimbulkan juga akan semakin tinggi.
Ketika hal ini terjadi, tekanan oli yang begitu tinggi tersebut akan mendorong camshaft semakin maju dan membuatnya jauh lebih kuat. Namun ternyata fungsi dari tekanan oli ini bisa juga terjadi sebaliknya. Ketika mesin sedang berada pada RPM rendah, tekanan oli akan menurun dan mengembalikan camshaft pada posisi semula.
Tidak hanya maju atau mundur saja, teknologi VVT-i ini juga bisa memberikan pengaturan pada camshaft untuk berada pada posisi yang tetap pada momen tertentu. Sistem satu ini mengadaptasi perintah dari ECU (electronic unit control). Karena pengaturannya dilakukan secara digital otomatis, akurasinya tentu sangat tinggi.
5. Memantau Sensor pada Kendaraan
Cara kerja teknologi VVT-i pada mobil ini juga dipengaruhi besar oleh keberadaan ECU tersebut. Dengan ECU teknologi ini bisa melakukan pemantauan dan pengaturan langsung terhadap banyak sensor yang ada pada kendaraan.
Biasanya sensor ini dipergunakan untuk melihat kinerja mesin. ECU sendiri akan terus aktif melakukan pemantauan terhadap kondisi mesin dan oil control valve. Tujuannya untuk menjaga performa mesin tetap stabil .
Fungsi Teknologi VVT-i pada Mobil


Setelah memahami bagaimana cara kerja dari teknologi VVT-i seperti yang sudah kami jelaskan diatas, penting juga bagi Anda untuk memahami apa saja fungsi dari teknologi tersebut pada kendaraan. Langsung saja, ikuti penjelasannya berikut ini :
1. Bahan Bakar Lebih Irit
Fungsi pertama dari teknologi VVT-i ini adalah memberikan konsumsi bahan bakar yang lebih irit terhadap kendaraan. Bukan tanpa alasan, teknologi satu ini bisa menonaktifkan katup pada saat mesin berada pada kondisi idling overlap.
2. Emisi Gas Buang yang Jauh Lebih Bersih
Fungsi lain dari teknologi ini adalah membuat emisi gas buang menjadi lebih bersih. Dengan teknologi VVT-i pada mobil, overlap katup yang ada di dalam mesin mengalami pembesaran. Pembesaran ini mampu mengurangi efek samping dari pumping loss sehingga emisi lebih bersih.
3. Meningkatkan Keluaran Torsi pada Mesin
Teknologi VVT-i juga meningkatkan keluaran torsi pada mesin dengan sangat signifikan. Hal ini dikarenakan teknologi tersebut memaksimalkan efisiensi volumetrik bahan bakar dan campuran udara pada mesin. Mekanisme VVT-i membuat penutupan katup hisap jadi lebih mundur.
4. Membuat Mesin Lebih Mudah Dinyalakan
Teknologi VVT-i pada mobil ini juga membuat mesin lebih mudah untuk dinyalakan. Hal ini dikarenakan posisi valve timing katup menjadi sangat munduh ketika mesin sedang mati. Jadi Anda tidak perlu ribet melakukan pancingan atau tindakan lain ketika mesin lama tidak dihidupkan.
Perbedaan VVT-i dengan Dual VVT-i


Dalam teknologi mesin mobil, ada dua jenis teknologi baru yang sangat diunggulkan yakni teknologi VVT-i dan Dual VVT-i. Penting juga bagi Anda untuk memahami perbedaan dari kedua teknologi ini agar bisa memaksimalkan fungsi dari keduanya. Ini dia perbedaan tersebut :
- VVT-i hanya digunakan untuk mesin dengan teknologi SOHC, sedangkan dual VVT-i digunakan pada mesin DOHC.
- VVT-i hanya memiliki satu aktuator sedangkan dual VVT-i memiliki dua aktuator yang bekerja masing-masing.
- Valve timing pada VVT-i terjadi secara otomatis sedangkan pada dual VVT-i menyesuaikan dengan kebutuhan mesin.
Baca Juga: Tips Perawatan Mobil Listrik, Ketahui Sebelum Membelinya
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, tentu saja kedua jenis teknologi tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Namun yang pasti, penggunaan teknologi VVT-i pada mobil sudah terbukti ampuh untuk meningkatkan performa mobil itu sendiri.